Dark/Light Mode

Sandang Gelar Doktor UI, Eddy Soeparno Kaji Transformasi PAN Periode 2016-2022

Jumat, 13 Desember 2024 09:14 WIB
Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno (tengah) resmi meraih gelar Doktor Ilmu Politik dari Universitas Indonesia (UI) setelah menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di Kampus UI Depok, Kamis (12/12/2024). Foto: Antara
Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno (tengah) resmi meraih gelar Doktor Ilmu Politik dari Universitas Indonesia (UI) setelah menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di Kampus UI Depok, Kamis (12/12/2024). Foto: Antara

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno resmi menyandang gelar doktor ilmu politik dari Universitas Indonesia (UI).

Dalam sidang terbuka promosi doktor yang digelar di Auditorium Juwono Sudarsono, Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI Kamis (12/12/2024), dia berhasil mempertahankan disertasinya berjudul Transformasi Perubahan Partai di Indonesia: Studi Kasus PAN Periode 2016-2022.

Dalam disertasinya itu, Wakil Ketua MPR ini membahas transformasi PAN dari partai ideologis-konfrontatif yang berfokus pada kebijakan atau policy-seeking menjadi partai pragmatis-kooperatif, yang berorientasi pada perolehan suara dan jabatan atau vote and office seeking.

Hal ini, kata Eddy, bentuk adaptasi dengan tuntutan lingkungan politik agar dapat menjamin keberlangsungan partainya.

Baca juga : RI Dan UEA Jadi Pioner Transformasi Energi

"Dalam penelitian saya ditemukan faktor-faktor yang mendorong terjadinya perubahan PAN sepanjang periode penelitian. Misalnya pengaruh sistem presidensialisme-multipartai di Indonesia, kebangkitan dan meredupnya gerakan populisme Islam, dan perubahan kepemimpinan di internal partai," papar Eddy.

Eddy menyebut, PAN yang awalnya pluralis inklusif menjadi sektarian karena sempat ikut mengusung diskursus populisme Islam pada Tahun 2016. Namun, kegagalan PAN dalam Pemilu 2019 untuk menambah kursi di parlemen membuat sebagian pengurus partai mendesak partai kembali ke posisi yang lebih moderat dan inklusif.

"Perlu diingat, meskipun PAN didirikan dengan platform pluralis inklusif, kelompok Islamis dalam partai tidak pernah pudar, dan mendapatkan momentum kebangkitan kembali pada tahun 2015 dengan menguatnya gerakan populisme Islam," terangnya.

Ditambahkan, perubahan juga terjadi pada karakteristik organisasi PAN akibat perubahan kepemimpinan pasca Kongres Ke-5 PAN tahun 2020. Saat itu, Zulkifli Hasan berhasil mempertahankan jabatan Ketua Umum, sementara pendirinya, Amien Rais memilih keluar dari PAN.

Baca juga : Legislator Gerindra Soroti Transformasi Digital Di Sektor Pariwisata

Eddy menerangkan, disertasinya menggunakan kerangka analisis dengan menggabungkan teori perubahan partai dengan pendekatan historical institutionalisme. Dia juga menekankan pentingnya pelembagaan dalam mengarungi pola perubahan partai.

"Kami berharap hasil dari penelitian bisa menjadi rujukan partai-partai lain agar proses perubahan partai yang terjadi tidak membawa dampak negatif. Tetapi justru menambah nilai bagi partai-partai di Indonesia," ungkapnya.

Dalam sidang terbuka promosi doktor itu, Eddy diuji oleh empat doktor ilmu politik dari dalam maupun luar kampus. Seperto Sri Budi Eko Wardani, Huriyyah, Meidi Kosandi, dan Mada Sukmajati. Sidang juga dihadiri oleh promotor Aditya Perdana dan ko-promotor Lili Romli.

Ketua Sidang Promosi Doktor, Adrianus Eliasta Meliala menyatakan, Eddy berhasil mempertahankan disertasinya. Dia menambahkan, Eddy merupakan doktor ilmu politik ke-146 yang lulus dari UI.

Baca juga : Top, Garuda Indonesia Juara Di Ajang Teknologi Transformasi BUMN 2024

"Tim penguji Universitas Indonesia memutuskan untuk mengangkat saudara menjadi doktor dari program studi ilmu politik dengan yudisium cumlaude dan mendapatkan nilai 3,84," tutur Adrianus.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.