Dark/Light Mode

UNSADA Akan Gelar FGD Panas Bumi, Bahas Percepatan Transisi Energi

Senin, 15 Januari 2024 10:46 WIB
Pembangkit listrik tenaga panas bumi/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Pembangkit listrik tenaga panas bumi/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia dikaruniai potensi panas bumi yang sangat besar, yakni mencapai 40 persen dari potensi panas bumi di dunia. Untuk mendukung era transisi energi guna memenuhi target net zero emission, potensi panas bumi di Indonesia perlu mendapatkan porsi yang memadai, yakni dengan menghasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang bersifat berkelanjutan.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) dan Dosen Pascasarjana Energi Terbarukan Universitas Darma Persada (UNSADA) As Natio Lasman mengungkapkan, baru sekitar 10 persen atau 2,4 GW potensi panas bumi yang dimanfaatkan untuk PLTP. Sehingga, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak untuk mendukung percepatan pengembangan panas bumi di Indonesia.

"Dalam upaya ini, seruan dukungan dari berbagai pihak menjadi krusial. Terutama, penting untuk menggandeng universitas dalam mendukung langkah-langkah menuju misi ini. Saya rasa, kontribusi pendidikan, terutama melalui peran universitas, akan menjadi pilar utama yang baik untuk mewujudkan visi bersama menciptakan percepatan pengembangan panas bumi," ucapnya, di Jakarta, Minggu (14/1).

Baca juga : Gen Z Partai Buruh Gelar Diskusi, Bahas Peran Pemuda Dalam Politik

Sejalan dengan hal ini, Sekolah Pascasarjana Energi Terbarukan Universitas Dharma Persada (UNSADA) menegaskan komitmennya untuk mendukung pengembangan energi terbarukan dengan menggelar Forum Group Discussion (FGD) khusus mengenai potensi panas bumi. FGD ini dihadiri berbagai sektor seperti pemerintah, praktisi industri, asosiasi, akademisi, maupun mahasiswa.

Kepala Program Studi Teknik Energi Terbarukan Sekolah Pascasarjana Universitas Darma Persada (UNSADA) Aep Syaepul Uyun mengungkapkan, FGD ini ditujukan untuk berkolaborasi dalam merancang solusi inovatif yang dapat meningkatkan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi yang berkelanjutan.

"Kami percaya bahwa universitas memiliki peran kunci dalam memajukan teknologi berkelanjutan, dan energi panas bumi menjadi fokus utama kami saat ini. Melalui FGD ini, kami ingin menciptakan platform kolaboratif untuk mendukung riset inovatif dan pengembangan proyek-proyek yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan," ungkap Aep.

Baca juga : KPK Gelar OTT Di Labuhanbatu, Jaring Pejabat Saat Transaksi Suap

Selanjutnya, menurut As Natio, kegiatan ini bersinergi menghadirkan berbagai pihak untuk duduk bersama berdiskusi mengenai tantangan dan keuntungdan dalam mengembangkan PLTP di Indonesia.

FGD ini akan dilaksanakan pada 20 Januari 2024 dengan menghadirkan pembicara di antaranya Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Harris Yahya, Anggota DEN dan Dosen Universitas Dharma Persada As Natio Lasman, dan Praktisi Industri Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim. Ketiganya akan membahas dari aspek pemerintah, akademis, dan praktisi dengan memberikan pandangan mengenai tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan panas bumi di Indonesia.

Aep menambahkan, acara yang bertempat di Gedung Rektorat Universitas Dharma Persada ini diharapkan dapat menjadi forum yang produktif untuk mengidentifikasi potensi kolaborasi antara sektor pemerintah, industri, dan akademisi guna merumuskan langkah-langkah strategis dalam mengoptimalkan pemanfaatan panas bumi di Indonesia.

Baca juga : Sahabat PaGi Gelar Munajat Untuk Spiritualitas Perjuangan Prabowo-Gibran

"Selain itu, dengan menggabungkan perspektif dari berbagai pihak, FGD ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan untuk merangsang pertumbuhan sektor energi panas bumi di Indonesia, sejalan dengan komitmen negara dalam mencapai target energi terbarukan dan net zero emission," tambah Aep.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.