Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Debat Tanpa Kisi-Kisi, Maruf Berani Kok

Senin, 21 Januari 2019 07:53 WIB
Cawapres 01 KH Maruf Amin. (Foto: Twitter KH Maruf Amin)
Cawapres 01 KH Maruf Amin. (Foto: Twitter KH Maruf Amin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keputusan KPU tidak memberikan kisi-kisi kepada peserta di debat pilpres selanjutnya disambut baik kedua kubu. Cawapres 01 Ma'ruf Amin yang dalam debat pertama lebih banyak diam, juga menyatakan siap dan berani.

Debat capres ronde pertama mendapat banyak kritikan. Debat terasa hambar dan kurang menggigit. Karena kedua pasang capres dan cawapres terlihat lebih banyak menghapal jawaban dan mengintip contekan.

KPU pun melakukan sejumlah evaluasi untuk debat ronde kedua yang akan digelar pada 17 Februari mendatang. Salah satunya adalah, KPU tak lagi memberikan bocoran pertanyaan kepada para peserta. Bagaimana tanggapan kedua kubu?

Keduanya mengapresiasi keputusan KPU. Ma'ruf Amin mengaku tak masalah. Dia mengaku siap dan berani berdebat tanpa bocoran atau tidak. "Kita siap saja, apa yang jadi keputusan KPU. Kita akan menerima ikuti bentuknya seperti apa," kata Ma'ruf di Bandung, Minggu (20/1).

Ma'ruf memang jadi sorotan dalam debat pertama. Pasalnya, Ketua MUI nonaktif ini lebih banyak diam. Sekali pun diberikan kesempatan bicara, Ma'ruf hanya menjawab pendek. Selama 6 sesi, Ma'ruf hanya bicara selama 4 menit.

Jubir Tim Kampamye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily memastikan jagoannya siap berdebat. Ia yakin Jokowi-Ma'ruf mampu mengeksplorasi visi misi dan program-program mereka. Baik dengan kisi-kisi mau pun tidak. Menurutnya, dari debat pertama, jagoannya terlihat paling orisinil dan siap.

Baca juga : Wakil Ketua TKN : Jokowi-Maruf Amin Menang KO

"Jadi tidak benar, kalau di medsos dikatakan kita yang mencontek," kata Ace. Sandiaga Uno pun mengaku siap. Menurut cawapres Prabowo ini, debat akan lebih menarik kalau tanpa bocoran pertanyaan. "Itu akan membuat satu pembahasan lebih menarik dari segi pendalaman masing-masing topik," kata Sandi di sela-sela kunjungannya di Kenjeran, Surabaya, Sabtu (19/1) malam.

Sandi menambahkan, selain lebih menarik dan mendalam, masing-masing kandidat nantinya akan berbicara dari pikiran dan hatinya. Hal itu terjadi karena kandidat tak lagi dibatasi dengan kisi-kisi. Eks wagub DKI Jakarta ini pun memberi sejumlah masukan kepada KPU. Misalnya, membuat suasana debat lebih adem. Tidak dalam tensi tinggi, sehingga mudah panas.

Ia mencontohkan, debat digelar sambil duduk seperti dalam debat Pilgub DKI Jakarta 2017. Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Sudirman Said sepakat dengan keputusan itu. Menurut dia, debat tanpa kisi-kisi itu penting, agar rakyat dapat menilai respons spontan dan orisinal calon pemimpinnya.

Mantan Menteri ESDM itu berharap KPU sebagai penyelenggara debat, benar-benar memfasilitasi masyarakat untuk mengetahui kemampuan asli calon pemimpinnya. Bukan kemampuan tim sukses, yang menyusun jawaban-jawaban pertanyaan debat yang sudah dibocorkan.

Jika pola debat Pilpres pertama dilanjutkan, dia khawatir rakyat tidak akan mengetahui dengan utuh kemampuan calon pemimpinnya. Hal ini jelas merugikan masyarakat pemilih. Padahal, dalam mengurus negara, Sudirman mengatakan, persoalan bangsa datang spontan.

Jawabannya juga perlu spontan, karena tidak ada kisi-kisi untuk menjawab persoalan yang datang tersebut. Peneliti Perkumpulan Untuk Pemilu & Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil ikut memberi saran. Dia menilai, KPU tak optimal dan serius dalam menggelar debat pertama.

Baca juga : Jelang Debat, Jokowi-Maruf Mantul

Hal ini terlihat kentara dalam beberapa hal. Pertama, pemberian kisi-kisi pertanyaan. Akibatnya, kedua paslon terpaku pada catatan jawabannya masing-masing yang telah dipersiapkan sebelumnya. Padahal, seyogyanya debat mampu menjadi wadah bagi masyarakat menilai kapasitas kedua kandidat. Selain itu, lanjutnya, debat juga mampu memperlihatkan kedekatan kedua paslon dengan realitas isu yang ditanyakan.

Perludem juga menyoroti penentuan panelis dan moderator. Dalam pemilihan itu, KPU dinilai tak netral dan berada di bawah tekanan kedua kubu. "Terjadi pergantian panelis di tengah jalan, karena adanya ketidaksetujuan dari paslon," kata Fadli, dalam acara diskusi di Jakarta, Minggu (20/1).

Perludem juga mempertanyakan formasi penyelenggaraan debat yang terdiri dari 2 kali debat paslon, 2 kali debat capres, dan 1 kali debat cawapres. Formasi itu bertentangan dengan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Dalam UU itu, penyelenggaraan debat terdiri atas 3 kali debat capres dan 2 kali debat cawapres Selain itu, Fadli juga menyayangkan kehadiran 200 orang pendukung di Hotel Bidakara, tempat digelarnya debat perdana.

Kehadiran pendukung yang berlimpah, menurutnya, hanya mengganggu dan tak memberikan manfaat apa pun terhadap jalannya debat. "Hanya mengganggu dengan kebisingan dan menambah effort moderator," kata Fadli.

Menanggapi banjir kritik, Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengakui penyelenggaraan debat capres perdana belum sepenuhnya memenuhi harapan publik. Wahyu mengatakan, ketidakpuasan publik disebabkan ketidakmampuan kedua paslon memanfaatkan metode debat sebagai area kampanye yang lebih meyakinkan dengan membahas berbagai isu-isu utama.

Baca juga : Maruf Vs Sandi Bikin Penasaran

Namun, Wahyu membantah jika lembaganya berada di bawah tekanan politik, sebagaimana dilontarkan Perludem soal pemilihan panelis. "Kami memutuskan 6 orang. Karena, itu yang paling memenuhi syarat kami. Bukan karena tekanan," kata Wahyu dalam kesempatan serupa.

KPU juga telah melakukan evaluasi jalannya debat capres perdana. Hasilnya, KPU memastikan tak ada lagi kisi-kisi pertanyaan pada debat capres edisi kedua. "Hal ini merupakan keinginan publik yang tidak puas dengan debat perdana yang diwarnai oleh bocoran kisi-kisi pertanyaan," kata Wahyu.

Dengan ditiadakannya kisi-kisi pertanyaan, Wahyu berharap pelaksanaan debat kedua dan selanjutnya berjalan lebih baik. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.