Dark/Light Mode

Sebut KPK Sinting, Fahri Berani Sekali

Jumat, 30 November 2018 06:11 WIB
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. (Foto: IG @fahrihamzah)
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. (Foto: IG @fahrihamzah)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tak bosan-bosannya menyerang KPK. Dia berani menyebut komisi antirasuah itu sinting. Fahri kesal lantaran Ketua KPK Agus Rahardjo sesumbar komisinya bisa melakukan OTT (Operasi Tangkap Tangan) setiap hari.

Menurut Fahri, banyaknya OTT justru menunjukkan KPK sudah frustasi melakukan pencegahan tindak pidana korupsi. Tak ada kebanggaan atau prestasi yang dilakukan KPK.

"Lho ketua KPK malah bilang 'Kalau kita mau setiap hari kita ada OTT'. Artinya kan, elu gagal dong bos. Ini orang gagal minta tepuk tangan terus. Gila ini," serunya di Gedung DPR, Kamis (29/11).

Fahri menilai, pernyataan Agus tidak berbanding lurus dengan upaya pemberantasan korupsi. Fahri pun menyebut KPK memutarbalikkan logika. "Otak kita diputar ke arah yang salah.

Baca juga : Sebut Petruk Jadi Raja, Fadli Di-bully

"Yang bener, elu ngomong 'coba lihat alhamdulillah kan korupsi udah nggak ada, aman kan, gara-gara ada KPK kan'. Loh kok ini malah dibalik sama dia, kalau KPK mau setiap hari OTT. Ini sinting ini. Bikin masalah tambah banyak aja," cetusnya.

Fahri juga mengkritisi langkah KPK yang mengajukan penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu). Menurutnya, langkah itu menandakan komisi antirasuah ini sudah menyerah.

"Sebaiknya dan sekarang harusnya, KPK sudah lempar handuk. Sebab, nggak bisa begini cara kita bernegara. Harus ada prestasi dong. Ini pakai uang rakyat tiap hari, tapi nggak ada prestasi. Gimana sih, minta uang tambah terus tiap hari," tutur Fahri.

Politisi kelahiran Sumbawa, NTB ini menyarankan Presiden Jokowi membuat lembaga gabungan baru. Presiden bisa membuat Perppu, untuk mengintegrasikan semua lembaga ke dalam satu payung. Misalnya KPK, Komnas HAM, Ombudsman, LPSK, Komnas Perempuan dan anak-anak.

Baca juga : Ruangan Taufik Kurniawan Tetap Dirapikan Setiap Hari

Lembaga raksasa itu, lanjut Fahri, akan menjadi tempat orang melaporkan malpraktik di dalam pelayanan publik, pengadaan barang dan tender. Ini sudah dilakukan di beberapa negara. Salah satunya, Korea Selatan. Hal itu jauh lebih efektif menghapus tindak kejahatan korupsi.

"Jadi udahlah, KPK lempar handuk. Tangkap sama Presiden, kalau tangkap sama Presiden sekarang cakep. Kalau Pak Jokowi berani, wah saya bela Pak Jokowi," tandasnya.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menanggapi santai kritikan Fahri. Dia mengakui, OTT memang tidak bisa menjadi ukuran keberhasilan KPK. "Tapi persoalannya, pegawai KPK nggak mau makan gaji buta," seloroh Saut, Kamis (29/11).

Dia menegaskan, KPK sudah berupaya melakukan pencegahan. Salah satunya, melalui dongeng anak. Saut memilih berprasangka baik terhadap pernyataan Fahri. Dia yakin, Fahri juga ingin memerangi korupsi. "Sebenarnya maksud Fahri baik. Dia paham apa keinginan KPK," imbuh Saut.

Baca juga : Menteri Pertanian, Amran Sulaiman: Pelibatan TNI Di Sektor Pertanian Perlu Dilanjutkan

Buktinya, dalam poin akhir pernyataannya, Fahri meminta pemerintah perlu segera Perppu. Negara memerlukan Perppu, yang mengatur kembali bagaimana memerangi korupsi. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.