Dark/Light Mode

Komentarnya Lucu-lucu

Hasto Mewek Diputar Ulang

Minggu, 12 Januari 2020 07:11 WIB
Hasto Kristiyanto (Foto: Istimewa)
Hasto Kristiyanto (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasto Kristiyanto terus jadi bahan perbincangan di media sosial pasca namanya disebut-sebut dalam kasus suap Komisioner KPU, Wahyu Setiawan. Ada-ada saja ulah netizen ngerjain Sekjen PDIP itu. Salah satu yang lagi viral adalah video lama Hasto yang lagi mewek.

Video ini diputar ulang. Dikait-kaitin ke kasus yang lagi menimpa Hasto. Komentar netizen atas video ini lucu-lucu. Ada juga yang nyinyir. Video berdurasi 6 detik itu salah satunya diunggah oleh akun facebook Chintya Khoirunisa Lestari, Kamis (9/1) lalu. Video itu dilengkapi narasi. "Ya Rabb......Apakah karena didatangi Penyidik KPK dan mau digeledah ruang kerjanya, sampai Sekjen PDIP menangis tersedu-sedu begitu..??," tulis Akun Chintya Khoirunisa Lestari.

Dalam video itu, Hasto yang mengenakan jas hitam dengan dalaman kemeja putih plus dasi merah, tampak bicara berapi-api sampai menangis. "Semoga diberi keadilan, atas praktek-praktek kekuasaan yang tidak benar ini…," begitu kata Hasto, dalam video itu.

Sebetulnya, rekaman video itu sudah lama diambil, Sabtu, 6 Januari 2018, atau lebih dari dua tahun lalu. Video ini tidak terkait OTT KPK terhadap Komisioner KPU, Wahyu Setiawan. Yang benar, Hasto tengah menyampaikan sikapnya soal pengunduran diri Abdullah Azwar Anas dari bakal calon Wagub Jatim di Pilgub 2018. Azwar mengundurkan diri lantaran diterpa foto-foto syur yang disebut mirip dengannya. Hasto tak bisa menahan emosinya hingga menangis tersedu-sedu. Video itu dipotong hingga tinggal menyisakan durasi 6 menit.

Baca juga : Kementan Lakukan Evaluasi Program Bekerja

Netizen ramai mengomentari video yang diputar ulang itu. "Hasto benar-benar pemeran antagonis. Bisa nangis bisa mencret," cuit @Makmur15372375. Cuitan itu disepakati @wanrosadi. "Hasto ini Multi Talenta. Di samping reaktif, jago nangis bombay. Sekarang nambah, kalau stres langsung mencret," tulisnya.

Akun @maula5758 menyebut, Hasto bisa ikut casting di salah satu stasiun televisi nasional. "Inget waktu nangis darah pak Hasto? Nanti bisa casting di indosi*r, "saya korban alamaaaak"," kicau dia. Ada pula yang menyebut Hasto mirip pemain drakor alias drama korea. Nggak cocok jadi petinggi partai. "Hasto, Sekjen PDIP terparah. Pemain drama Korea jadi petinggi partai penguasa, jadi suka nangis. Masukkan ke dalam kotak," komentar @sarwoto_raden.

Sementara @shidayat_alqus mencuit satire. "Tambahin; Pak Hasto itu sangat mudah tersentuh hatinya melihat penderitaan rakyat, sampe nangis sedih hingga mencret-mencret. Maka mana mungkin beliau terlibat kalau hatinya aja begitu lembut," tulisnya.

Akun @Indonesia_2019 meminta Hasto tidak cengeng. "Jika benar Sekjen Partai Banteng ini terjaring KPK, gue hanya berpesan "yang tegar yaa Hasto".. Jangan mewek, nangis tidak menyelesaikan persoalan.. Jagoan biasa nyeruduk nggak boleh cengeng," imbau dia.

Baca juga : Kementan Jamin, Stok Daging dan Telur Selama Nataru Aman

Wasekjen Demokrat, Andi Arief menyindir Hasto dengan keras. "Mereka berkuasa, bisa melakukan apa saja. Bisa melawan penggeledahan, bisa sembunyi di markas senjata, bisa mengubah BAP, bisa mengganti tim satgas kasus. Namun tidak bisa mengubah fakta bahwa ada dua staf sekjen berkuasa itu terlibat bukan inisiatif pribadi," cuit Andi lewat akun Twitternya, @AndiArief_.

Di dunia nyata, pakar hukum dari Universitas Al Azhar Indonesia, Supardji Ahmad menantang KPK untuk memanggil Hasto. Dia heran, komisi pimpinan Firli Bahuri cs itu bisa menetapkan empat orang tersangka, tetapi tak bisa masuk ke kantor DPP PDIP.

Dia mengingatkan, kalau hanya berhenti di empat tersangka itu, publik bisa menjadi tidak percaya pada KPK. "Kecuali, habis ini KPK secara sungguh-sungguh memanggil orang-orang, nama-nama yang tersebut dalam perkara tersebut. Misalnya yang paling banyak disebut adalah Sekjen DPP PDIP," ujar Supardji dalam diskusi Polemik bertema 'KPK UU Baru, Komisioner Baru, Gebrakan Baru', di Jakarta Pusat, kemarin.

Nama Hasto mengemuka lantaran Sekjen PDIP itu disebut sebagai sumber duit suap yang diberikan kepada Wahyu. Duit suap itu sendiri disebut untuk memuluskan langkah kader partai banteng moncong putih, Harun Masiku menjadi anggota DPR lewat PAW menggantikan Nazarudin Kiemas yang meninggal. Hasto sendiri menyebut, ada framing yang sengaja dibuat tentang dirinya.

Baca juga : Pengembang Bintaro Jaya Luncurkan Fresh Market Bintaro

Hasto menyebutnya wajar lantaran PDIP sebagai partai politik yang menang dua kali berturut-turut, selalu mengalami ujian-ujian sejarah dan terpaan badai. Hasto membantah, adanya upaya untuk meloloskan Harun Masiku terkait pergantian antar waktu (PAW). Hasto mengatakan aturan main KPU yang berkaitan dengan PAW tak bisa diubah dan jelas. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.