Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Nyuruh Rakyat Terima Uang Politik, Prabowo Ngajarin Nggak Bener

Kamis, 14 Februari 2019 12:49 WIB
Prabowo Subianto, saat bersilaturahmi dengan warga Desa Slinga, Purbalingga, Jawa Tengah. (Foto: Twitter @prabowo)
Prabowo Subianto, saat bersilaturahmi dengan warga Desa Slinga, Purbalingga, Jawa Tengah. (Foto: Twitter @prabowo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang Pemilu, biasanya banyak pihak yang membagikan uang dan sembako. Kalau ada pemberian seperti itu, kata Prabowo Subianto, terima saja. Jangan ditolak, kata capres nomor 02 ini.

Anjuran Prabowo ini dinilai sama saja ngajarin rakyat melakukan tindakan yang nggak bener. Pekan ini, Prabowo dijadwalkan berkampanye di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Terutama daerah-daerah yang belum dikunjunginya. Rabu (13/2), Prabowo memulai safari di Purbalingga. Kampanye di Purbalingga dipusatkan di lapangan Desa Slinga, Kaligondang.

Eks Danjen Kopassus itu tiba di lokasi sekitar pukul 11 siang dengan mengenakan stelan khasnya. Kemeja krem dengan peci hitam. Ia didampingi eks Gubernur Jateng Bibit Waluyo. Kehadiran Prabowo disambut antusias ribuan pendukungnya. Dalam pidatonya, Prabowo berterima kasih karena disambut meriah.

Anak begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo itu mengaku punya kedekatan dengan masyarakat Purbalingga dan Banyumas. Karena sama-sama berlogat ngapak. Prabowo mengaku memiliki darah Banyumas dari ayahnya.

"Saya ini ada darah Banyumasan. Kalau melihat begini, saya sudah yakin bahwa bapak-bapak dan ibu-ibu semua sudah mengerti apa yang harus kita lakukan ke depan," kata Prabowo disambut tepuk tangan hadirin.

Baca juga : Dulu Impor, Sekarang Mau Ekspor

Prabowo kemudian berbicara soal berbagai masalah yang dihadapi negara ini. Kehidupan rakyat yang makin sulit, susahnya mencari keadilan dan ketimpangan. Intinya, Indonesia sebagai negara yang kaya tapi kekayaannya tidak dinikmati rakyatnya. Karena tidak berdaulat. Terutama di bidang ekonomi.

Karena itu, capres yang berpasangan dengan Sandiaga Uno ini mengajak rakyat merebut kedaulatan dengan menggunakan hak suara pada pemilu nanti. Dia berharap, masyarakat tak menyia-nyiakan hak pilihnya pada 17 April nanti. Ia berjanji jika terpilih, akan membangun pemerintah yang bebas dari korupsi.

Selain itu, Prabowo juga berjanji memperjuangkan kepentingan rakyat kecil. Membela petani dengan menghentikan impor. Petani, nelayan, petambak, peternak harus tersenyum, harus gembira. Rakyat kecil harus dapat hidup dengan baik. "Pegawai negeri gajinya harus cukup, supaya tidak gampang disogok," katanya.

Prabowo kemudian menyinggung soal politik uang. Kata dia, jelang Pemilu akan banyak pihak yang membagikan uang dan sembako. Menurutnya, kalau ada pemberian seperti itu sebaiknya diterima saja. Jangan ditolak. "Terima saja," ujarnya.

Prabowo bilang, uang atau barang-barang yang dibagikan, merupakan uang masyarakat sendiri. Karena itu, jangan merasa berutang budi pada pihak-pihak yang memberi. Tapi saat berada di bilik suara, coblos sesuai dengan hati nurani. "Bukan seperti yang dipesankan pemberi uang," katanya.

Baca juga : Turun Dari Panggung, Prabowo Panas-Panasan Dengan Ribuan Ojol

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga bercerita usianya sudah 68 tahun. Tergolong tua. Mestinya sudah pensiun atau istirahat. Namun melihat kondisi bangsa dan negara sekarang ini, Prabowo mengaku tidak rela karena rakyat belum mendapat keadilan dan kemakmuran.

"Kita juga lihat, Perdana Menteri Mahathir Mohamad sudah berusia 93 tahun, sudah seharusnya pensiun. Namun melihat kondisi negaranya, beliau turun lagi," katanya. Prabowo mengaku, setiap kali ke daerah dan bertemu dengan masyarakat di desa-desa, semangatnya selalu muncul.

Senyuman rakyat, menurutnya, merupakan senyuman yang tumbuh dari hati. Bukan senyuman Sengkuni atau senyuman kaum munafik.

"Tiap kali saya merasa lelah, dan ketemu tampang-tampang masyarakat di sini (desa), semangat saya tumbuh lagi. Bahkan saya bertambah yakin dan tak akan menyerah sebelum masyarakat Indonesia adil-makmur," kata Prabowo yang disambut sorak sorai pendukungnya.

Imbauan Prabowo soal politik uang ini menuai polemik. Para pegiat dunia maya pun mengkritik. "Saya khawatir politik bagi-uang uang yang akan membuat orang kecil pindah pilihan," cuit @durangonian. Apalagi, dari sejumlah hasil survei, diketahui masyarakat makin permisif dalam soal politik uang.

Baca juga : Prabowo, Sudahlah Nggak Usah Tebar Ketakutan Lagi

Lembaga survei yang merilis soal ini antara lain Charta Politika dan Indikator Politik. Ketua Bawaslu, Abhan mencatat ada 28 kasus pelanggaran Pemilu 2019 yang telah diputuskan dalam persidangan. Dari jumlah itu, pelanggaran berupa politik uang paling banyak terjadi. Modusnya beragam. Salah satunya, membagikan sembako kepada masyarakat.

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyampaikan ada banyak penyebab yang bikin politik uang meninggi. Pertama, hasil survei-survei yang dirilis belakangan ini. Kedua, sikap elite politik.

Kata dia, hasil survei yang mengatakan mayoritas masyarakat masih permisif pada politik uang justru menjadi celah bagi caleg, terutama incumbent yang punya finansial kuat, untuk menebarkan uang di hari pencoblosan. Para caleg akan jorjoran menyiapkan dana atau amplop-amplop yang akan disebar guna membeli suara pada hari H. "Apalagi hidup sedang sulit. Masyarakat butuh tambahan uang," jelasnya.

Hal senada disampaikan Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) August Mellaz. Sistem proporsional terbuka membuat kompetisi dalam Pileg menjadi sangat personal. Kompetisi personal itu menjadi ketat karena saat ini ada 7.968 caleg DPR yang bersaing. Belum lagi di DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota yang jumlahnya mencapai ratusan ribu caleg. Sementara, waktu bagi para caleg untuk menawarkan programnya kepada publik semakin pendek. Alhasil, praktek politik uang dilakukan untuk dapat menarik suara pemilih.

"Mempertarungkan program di durasi waktu yang sangat mepet nggak terlalu punya dampak. Maka yang paling mudah kan konteks jual-beli suara," kata August. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.