Dark/Light Mode

Bupati Boyolali Dan Rakyatnya Demo

Candaan Prabowo Dianggap Menyakitkan

Senin, 5 November 2018 13:41 WIB
Foto: Instagram @prabowo
Foto: Instagram @prabowo

RM.id  Rakyat Merdeka - Kontroversi pidato Prabowo Subianto soal “tampang Boyolali” terus berlanjut. Gaduhnya tak hanya di dunia maya, tetapi juga merembet  ke dunia nyata. Kemarin, Bupati Boyolali Seno Samodro dan ribuan rakyatnya turun ke jalan menuntut Prabowo minta maaf. Sang Bupati menganggap guyonan Prabowo sudah menyakitkan warga Boyolali.

Sejak pukul 8 pagi, ribuan warga sudah memadati Balai Sidang Mahesa, Boyolali. Mereka membawa berbagai macam  spanduk  berisi  unek-unek dan tuntutan permintaan maaf kepada Prabowo.  Sebagian lagi, berkonvoi dengan menggunakan sepeda motor. Mereka juga membawa spanduk putih bertulis #SaveTampangBoyolali. Dalam aksi ini, warga juga turut mengarak  bendera merah putih raksasa berukuran 50x10 meter. Aksi unjuk rasa ini digelar warga 
Boyolali, yang menamakan diri Forum Boyolali Bermartabat. Peserta aksi bukan hanya warga biasa. Sejumlah tokoh dan pejabat ikut dalam aksi ini seperti 
Bupati Boyolali Seno Samodro, Wakil Bupati Said Hidayat dan Ketua DPRD Boyolali S Paryanto. Semuanya naik ke panggung menyampaikan orasi. 

Seno dalam orasinya menyerukan warga, agar tidak memilih Prabowo dalam Pilpres mendatang.  Seruan itu adaalah dampak  dari pernyataan  Prabowo  yang  dinilai  merendahkan  warga  Boyolali.  Kepada wartawan, Seno mengatakan aksi protes tersebut  menanggapi  pidato  Prabowo yang menyebut tampang Boyolali bukan tampang orang kaya. Dia mempersilakan warganya unjuk rasa, namun tetap menjaga suasana tetap kondusif. “Bupati tidak mengizinkan menggunakan kesempatan ini dengan hal yang bersifat anarkis. Itu yang tidak boleh,” tandasnya.

Baca juga : Emosi Depan Emak-emak, Prabowo Keluar Aslinya?

Ketua  DPRD  Boyolali  yang  juga Koordinator Aksi S Paryanto mengungkapkan,  aksi  tersebut  dilakukan spontan dan tidak bermuatan politik. “Ini murni riil gerakan masyarakat Boyolali. Tidak ada muatan apa pun. Jadi, jangan ada salah arti, salah persepsi,” kata Paryanto. Dia  mengklaim,  ada  15  ribu  warga 
yang hadir dalam aksi tersebut. Peserta datang  dari  19  kecamatan  di  seluruh wilayah  Boyolali.  Intinya,  menuntut Prabowo meminta maaf kepada warga 
Boyolali, terlepas Prabowo tidak sengaja atau berguyon.

Kontroversi  tampang  Boyolali  ini sudah heboh sejak akhir pekan kemarin. Sampai kemarin, linimasa seperti Twitter masih diramaikan dengan tagar 
#SaveMukaBoyolali.  Jumat  kemarin, tagar tersebut jadi trending topic alias topik  yang  paling  banyak  dikicaukan pengguna Twiiter. Tagar berisi antara lain sindiran dan kritikan terhadap Prabowo. Malah, ada satu warga Boyolali bernama Dakun, melaporkan Prabowo ke polisi gara-gara pidatonya itu. Dakun menganggap  omongan  Prabowo melecehkan warga Boyolali.

Prabowo mengomentari kontroversi ini saat hadir di acara deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi (Koppasandi),  yang  berlangsung  di 
Lapangan  GOR  Soemantri  Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin. Prabowo mengawali pidatonya dengan guyonan. Kata dia, sekarang 
harus berhati-hati berbicara di depan massa karena banyak kamera televisi yang merekamnya. Dia  kemudian  bercerita  tentang pernyataan-pernyataannya  yang  dipersoalkan. Mantan Danjen Kopassus itu mengaku bingung, apa yang diomongkannya  sampai  bahan  gurauannya sering  dipermasalahkan.  

Baca juga : Anak Buah Prabowo Ingin Laporkan Jokowi

“Saya baru keliling kabupaten-kabupaten di Jateng dan  Jatim. Mungkin  Saudara  monitor.  Saya juga bingung, kalau saya bercanda, dipersoalkan. Kalau saya begini dipersoalkan, begitu dipersoalkan,” katanya. Prabowo  memang  tidak  menyebut gurauannya yang mana yang dipersoalkan.  Namun,  kata  dia, pernyataannya rawan  disalahartikan  karena  sekarang sudah  memasuki  musim  kampanye.  “Saya tahu, tapi ini adalah politik. Ini musim politik,” ujarnya.

Koordinator  Jubir  kubu  Prabowo-Sandi,  Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan,  apa  yang  dilakukan  Prabowo  di  Boyolali adalah bentuk  candaan  ke 
pen dukungnya.  Itu  biasa. Apa  yang  disampaikan Prabowo adalah soal adanya kesenjangan  ekonomi,  khususnya  dalam pembangunan.  Dahnil  menyayangkan ucapan itu kemudian dipolitisasi seolah-olah Prabowo mengejek orang Boyolali.  Menurut dia, menggeser isu ini menjadi isu rasialisme sangat berbahaya.

Jubir Prabowo-Sandi, Ferry Juliantoro  sampai  menggelar  konferensi  pers  menanggapi  aksi  unjuk  rasa  tersebut. Ferry meminta para pendukung Prabowo dan masyarakat tetap tenang dan  tidak  terpengaruh  dengan  situasi  yang  terjadi  saat  ini. Apa yang disampaikan  Prabowo  tentang  kemiskinan dan  ketimpangan  tersebut, merupakan  fenomena  nasional  yang  mungkin juga terjadi di Boyolali. Dengan  hadirnya  Prabowo  ke Boyolali, justru ada keinginan  dan  niat  baik  untuk bertatap muka dan menyerap aspirasi warga Boyolali. 

Baca juga : Setelah Tempe, Jokowi Urusi Pete

“Karena itu, sekali lagi mengharapkan kepada semua pihak, jangan menggunakan isu ini untuk dipelintir seolah-olah kami mendiskreditkan masyarakat Boyolali,” kata Ferry. Lebih lanjut, Ferry menyampaikan beberapa catatan dalam aksi demonstrasi tersebut. Pertama, adanya dugaan mobilisasi massa yang melibatkan PNS. Mereka menemukan bukti-bukti adanya  upaya mendiskreditkan  Prabowo. Hal itu ditemukan dalam tulisan di spanduk maupun kata-kata yang diucapkan orator.  “Kami mendapatkan bukti-bukti terjadinya penggunaan kata-kata yang sifatnya ujaran kebencian, baik yang disampaikan  ataupun spanduk-spanduk yang ditempatkan pada acara tersebut,” ujarnya.

Dia  juga  menyoroti  tempat  penyelenggaraan acara di Balai Sidang Mahesa. Menurut Ferry,  tempat tersebut dilarang digunakan untuk melangsungkan 
kegiatan politik. Atas temuan tersebut, dia meminta Bawaslu bertindak tegas menanganinya. [BCG]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.