Dark/Light Mode

Jika Merakyat, Caleg Muda Bisa Ngalahin Caleg Senior

Minggu, 18 November 2018 11:32 WIB
Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing (Foto: IG #emrussihimbing)
Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing (Foto: IG #emrussihimbing)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ratusan caleg DPR ternyata berusia antara 21-35 tahun alias milenial. Jika merakyat, caleg muda bisa kalahkan calon senior, bahkan incumbent di Pileg 2019. Berdasarkan data riset Formappi Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) dengan merujuk pada KPU, sebanyak 21 persen atau 930 caleg untuk kursi DPR RI berusia antara 21-35 tahun.

 Sementara, 68 persen atau 3.013 caleg berusia 36-59 tahun. Sedangkan caleg berusia 60 tahun ke atas justru jumlahnya sedikit, cuma 11 persen atau 499 caleg. Adapun parpol paling banyak mengusung caleg milenial adalah PSI sebanyak 240 caleg, PPP 142 caleg, dan Gerindra 98 caleg. Parpol paling banyak caleg berusia produktif adalah PKS 392 caleg, PAN 383 caleg, dan Golkar 367 caleg.

Baca juga : Tolak Perda Syariah, Bos PSI Beda Dengan Ahok

Pengamat politik dari Univerisitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan, munculnya caleg milenial dalam pileg harus diapresiasi masyarakat. Ini menandakan proses regenerasi politik di Indonesia tengah berjalan.

Mengenai peluang atau kans untuk terpilih, ia mengakui, caleg muda ini akan face to face dengan para politisi senior, petahana maupun tokoh-tokoh masyarakat di dapilnya. Namun, kondisi itu tidak menutup peluang caleg muda menang di pileg.

Baca juga : Sebut Petruk Jadi Raja, Fadli Di-bully

Kata Emrus, peluang caleg muda untuk menang di Pileg terbuka lebar, asalkan bisa menjadi sebuah anti tesis dari politik berbiaya tinggi. Maksudnya, mereka harus lebih mengedepankan strategi door to door, merakayat, dan harus pintar berkomunikasi dengan lingkungan dapilnya.

“Seperti dulu Pak Joko Widodo di awal-awal kemunculannya di dunia politik mulai dari Solo hingga Jakarta. Dia jadi antitesis dari teori bahwa uang adalah segalanya. Makanya dengan strategi baik, seperti merakyat, menghindari politik uang dan sebagainya itu maka caleg muda berpeluang besar terpilih dan mengalahkan calon senior ataupun petahana,” jelas Emrus kepada Rakyat Merdeka di Jakarta.

Baca juga : Soal Bendera Tauhid, Bos NU Bicara Keras

Pengamat politik dari Universitas Sam Ratulangi, Sulawesi Utara (Sulut) Max Rembang menilai peluang caleg milenial untuk terpilih terbuka lebar. Syaratnya, para caleg muda itu bisa menerapkan strategi dan menentukan sasaran tepat di masa kampanye. “Iya para politisimuda ini tetap mempunyai kans,” jelasnya.

Saran dia, caleg muda harus bisa memanfaatkan bonus demografi pemilih. Dimana, dari 185 juta pemilih, sebanyak 40 persennya adalah pemilih muda. “Periode ini sedang masuk dalam bonus demografi. Mencirikan paling dominan adalah generasi muda. Maka dapat dikatakan, siapa menguasai anak muda, dia akan menjadi pemenang. Jadi partai mana mengedepankan generasi muda berkualitas, dia akan menjadi pemenang,” tandasnya. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.