Dark/Light Mode

Soal Recovery Ekonomi

Poyuono: Pemerintah Sudah On The Track

Minggu, 9 Agustus 2020 08:14 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan, recovery yang dilakukan pemerintah di tengah pandemi sudah on the track. Saat ini, tinggal bagaimana para menteri bekerja. Jika biasa-biasa saja, sulit bagi pemerintah keluar dari krisis. 

“Jika dua bulan mendatang budaya kerja menteri tidak memiliki aura krisis seperti yang di katakan oleh Pak Jokowi, bukan tidak mungkin semakin sulit menghindar dari resesi ekonomi,” ujar Poyuono kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Baca juga : Jokowi Dihantui Rasa Takut

Poyuono tidak menampik tugas para menteri saat ini begitu berat. Ia menilai, tidak sedikit kementerian yang kebingungan, tidak memiliki program untuk masuk dalam tahap recovery akibat Covid-19. Menurutnya, saat ini penyelamatan ekonomi nasional sudah masuk dalam tahap kronis. Ini, mengacu kepada tiga tahapan yaitu gejala krisis, akut dan krisis. Nah, setelah krisis ini akan masuk dalam tahap penyembuhan ekonomi. 

Tahapan gejala krisis sudah dilewati. Tepatnya ketika China terpapar Covid di awal tahun 2020. Pemerintah gagal menangkap sinyal dan tidak menerapkan manajemen krisis. Akhirnya masuk ke tahap akut. “Pada tahap ini lahir istilah the point of no return artinya pemeritah tidak memiliki kesempatan untuk kembali memperbaiki keadaan apabila sinyal pada proses prodromal tidak diindahkan oleh pemerintah dengan tidak melakukan manajemen krisis yang baik,” katanya. 

Baca juga : Kerutkan Dahi, Suaranya Datar

Berlanjut ke tahapan krisis. Indikasinya, sejak ada orang yang terjangkit Covid-19. Hingga saat ini. Pemerintah pun menyiapkan skenario. Salah satunya, Work From Home (WFH). Sayang, banyak menteri dan pejabat yang menganggap ini cuti panjang dan tidak ada sense of crisis. Di saat krisis ini, Presiden Jokowi melakukan intervensi, untuk mengkomando, mengarahkan mempengaruhi cara kerja kabinet agar seluruh proses penanggulangan Covid dan penyelamatan ekonomi Nasional secara keseluruhan. 

“Pada tahap inilah penerapan kebijakan strategis harus diikuti oleh kemampuan anggota kabinet dalam menjalankan tugasnya disaat Krisis secara cepat dan efektif agar masyarakat bisa selamat dan perekonomian tetap bisa berjalan agar tidak terdampak resesi ekonomi,” sarannya. 

Baca juga : Pemerintah Siapkan Rp 28,8 T

Saat ini, katanya, Presiden Jokowi terbukti berbenah dan bersiap membawa bangsa ini memasuki tahapan penyembuhan atau recovery. Buktinya, pemerintah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Ini, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 yang terdiri dari Komite Kebijakan yang menetapkan program dan kebijakan, Ketua Pelaksana yang mengintegrasikan pelaksanaan kebijakan, dan Satuan Tugas yang melaksanakan dan mengendalikan implementasi program. “Ini sudah masuk tahap kronis yang ditandai dengan indeks pertumbuhan ekonomi dikwartal kedua yang terkontraksi hingga minus 5,32 persen,” ungkapnya. 

Dengan komite ini pemerintah Jokowi akan mulai berbenah dan mengatur kembali cara kerja dan tatanan sumber daya manusia. Namun pada masa ini jajaran menteri di kabinet disarankan mulai beradaptasi atau sudah memiliki sense of crisis dengan kondisi semua apabila terjadi krisis yang cukup panjang akibat dampak Covid-19. Pondasi recovery yang dilakukan pemerintah yaitu dengan menggelontorkan dana penanganan pandemi sebesar Rp 695,20 triliun. Rinciannya, untuk kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 607,65 triliun. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.