Dark/Light Mode

Nasib Ekonomi Kita

Satu Kakinya Sudah Ada di Jurang Resesi

Minggu, 26 Juli 2020 06:23 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Instagram/smindrawati)
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Instagram/smindrawati)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ekonomi Singapura dan Korea Selatan sudah jatuh ke jurang resesi. Berbagai lembaga ekonomi juga memprediksi Indonesia akan menyusul kedua negara tersebut. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani optimis Indonesia bisa selamat. Semoga Sri Mulyani nggak PHP alias Pemberi Harapan Palsu. 

Kondisi ekonomi kita saat ini sedang berada di masa kritis. Berdiri persis di pinggir jurang resesi. Malah satu kaki sudah berada di jurang resesi. Soalnya pertumbuhan ekonomi di kuartal II diprediksi tumbuh minus di angka sekitar 4,3 persen. Tinggal satu kaki yang masih menjejak tanah yaitu pertumbuhan ekonomi kuartal III. 

Baca juga : Dibantai Man City 4-0, Watford di Tepi Jurang Degradasi

Jika kaki tersebut juga ikutan tergelincir, ekonomi kita secara teori resmi nyemplung ke jurang resesi. Artinya kita akan mengikuti negara lain seperti Singapura dan Korea Selatan yang sudah lebih dulu terperosok ke jurang resesi. 

Sejumlah lembaga ekonomi lokal maupun global, memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal III masih akan negatif. Indef misalnya, memprediksi ekonomi kuartal ketiga akan minus 1,3-1,7 persen. Bank Dunia memprediksi hal serupa. Ekonomi kuartal II dan III diprediksi negatif jika masih memberlakukan pembatasan sosial. 

Baca juga : Cak Imin Minta Para Kepala Daerah Perkuat Sektor Pertanian

Bukan hanya mereka yang memprediksi resesi, Bank Indonesia (BI) sekalipun menyiratkan hal yang sama. Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Juda Agung memprediksi, ekonomi kuartal II dan III akan tumbuh minus. 

Lalu, bagaimana tanggapan Sri Mulyani? Dia optimis ekonomi RI tak akan masuk ke jurang resesi. Ber kali-kali ia menyampaikan keyaki nannya itu kepada publik. Kemarin saat mengisi acara festival keuangan secara online, dia masih menyebarkan optimismenya. Menurut dia, ekonomi di kuartal II memang akan terkontraksi cukup dalam. Penyebabnya ada lah pemberlakuan PS BB sampai ter hentinya sektor pariwisata. 

Baca juga : Singapura Sakit, Kita Bisa Ketularan

Namun, ia berharap, ekonomi akan mulai pulih di kuartal III. “Kami berhadap kuartal III di mana Juli, Agustus, September ini kita mampu untuk segera bertahap memulihkan ekonomi kembali,” kata Sri Mul. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.