Dark/Light Mode

Diungkap Akhmad Muqowam

Kelompok Milenial Diisi Kader Yang Baru Nyemplung Di PPP

Minggu, 23 Agustus 2020 06:11 WIB
Akhmad Muqowam. (Istimewa)
Akhmad Muqowam. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mulai bergolak jelang Muktamar. Partai berlambang Kabah ini terbelah menjadi dua kelompok yakni kelompok milenial dan original.

Hal itu diungkapkan politisi senior PPP Akhmad Muqowam saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Kedua kelompok ini memiliki pandangan berbeda soal masa depan partai. “Di PPP itu ada kelompok mile nial, ada kelompok original. Kelompok original adalah kelompok yang sadar mengenai masa depan PPP,” ungkap Muqowam.

Baca juga : Gubernur BI Ajak Milenial Adaptasi Digitalisasi Keuangan

Menurut Muqowam, rata-rata kelompok original adalah kader PPP yang sudah lama dan senior. Kelompok original juga mengakui jika saat ini PPP penuh dengan tantangan dan cobaan yang harus dihadapi dan cari solusinya.

“Saya menganggap kelompok original lebih bagus,” ujar dia. Sementara kelompok milenial, kata dia, adalah kader atau pengurus PPP yang baru nyemplung di PPP.

Kebanyakan kelompok milenial ini menganggap PPP hanya kendaraan dan organisasi politik. “Mereka yang menganggap PPP itu sebagai organisasi politik tapi tidak berdasarkan agama. Anak-anak yang baru dan tidak berpengalaman banyak di PPP,” sebutnya.

Baca juga : Libur Akhir Pekan, Dybala Pelesiran Bareng Pacar

Sebelumnya, Muqowam menyatakan siap maju memperebutkan kursi orang nomor satu di PPP. “Sebagai kader, kalau kemudian peserta Muktamar meminta saya untuk menjadi ketua umum, ya siap dong,” tegas Muqowam.

Mantan Wakil Ketua DPD ini maju sebagai bakal calon ketum bukan karena ambisi pribadi, tetapi demi PPP. Kata dia, saat ini PPP harus diselamatkan dari keterpurukan dan semakin tergerusnya suara partai.

“Saya melihat PPP ini harus diselamatkan,” kata dia.

Baca juga : Di Bekasi, Pasar Mitra Tani Kementan Diserbu Pembeli

Pada pemilu lalu, PPP hanya mendapatkan 6.323.147 atau 4,52 persen suara. Jika di dalam Undang-Undang Pemilu mendatang angka ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 5 persen, maka posisi PPP tidak aman.

“Kalau PT 5 persen berarti harus kerja keras semuanya,” katanya. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.