Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dibilang Tak Peduli Dengan Perekonomian

Orang Dekat SBY Minta Politisi Jangan Asal Jeplak

Jumat, 25 September 2020 06:04 WIB
Ossy Darmawan. (Istimewa)
Ossy Darmawan. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kritikan politisi Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir terkait penanganan ekonomi di era Presiden SBY direspons elite Partai Demokrat.

Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat, Ossy Darmawan, geregetan dengan pernyataan Inas.

Menurutnya, SBY selalu memimpin dan turun tangan di setiap permasalahan. “Saya heran, yang memberikan pernyataan adalah Pak Jusuf Kalla, tapi yang dijelek-jelekkan oleh politisi Hanura ini adalah Pak SBY,” ujar Ossy kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Dorong Laju Perekonomian, Bank bjb Tekan MoU dengan Bank Mantap

Pernyataan Ossy merupakan reaksi atas perkataan Inas yang menyimpulkan bahwa SBY ketika menjabat Presiden tidak peduli dengan ekonomi Indonesia.

Indikasinya, pernyataan Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) yang mengungkapkan semua masalah ekonomi diserahkan kepadanya ketika menjadi wakilnya SBY.

Ossy pun menepis perkataan Inas. Baginya, SBY sangat peduli dengan urusan ekonomi, karena menguasai dan memahami perekonomian Indonesia.

Baca juga : Gencar Lakukan Pengendalian WBC Di Jawa Barat, Kementan Amankan Produksi Pangan Nasional

Orang dekat SBY ini mengatakan, selain berpengalaman, bosnya itu juga pernah mendapatkan gelar doktor di bidang ekonomi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2004.

“Jadi tidak perlu diragukan lagi tingkat penguasaan dan pemahamannya tentang ekonomi,” belanya.

Ossy juga mengatakan, SBY adalah tipe pemimpin yang hands on alias turun tangan dan selalu memimpin dari depan. Utamanya dalam masa krisis. “He is at the driving seat. Dia yang mengendalikan, bukan mendelegasikan. Berkat kepemimpinannya itulah perekonomian relatif tumbuh baik,” tegasnya.

Baca juga : Seleksi CPNS ESDM Transparan, Jangan Percaya Orang Bisa Bantu dengan Imbalan

Ossy berbicara fakta. Kata dia, selama 10 tahun (20042014), pertumbuhan ekonomi rata-rata enam persen sehingga mampu meningkatkan APBN dan pendapatan per kapita bangsa Indonesia empat kali lipat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.