Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Partai Baru Amien Rais Diramal Sulit Berkembang

Kamis, 1 Oktober 2020 17:49 WIB
Pengamat Politik dari Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo (Foto: Istimewa)
Pengamat Politik dari Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Standing position partai baru yang didirikan Amien dan koleganya, memang berdasar Pancasila. Namun, masih termasuk dalam golongan partai Islam.

 "Dengan posisi seperti itu, partai baru bentukan Amien sulit untuk berkembang lebih besar. Sementara merebut ceruk pemilih nasionalis juga akan lebih sulit," tambah Karyono.

Ia menduga, Amien ingin merebut suara dari basis Muhammadiyah secara signifikan. Serta berharap dukungan dari golongan umat Islam lainnya. Namun, hal itu tak semudah membalikkan telapak tangan.

Baca juga : Kenalkan, Partai Baru Amien Rais, Namanya Partai Ummat

Pasalnya, basis pemilih Muhammadiyah menyebar ke sejumlah partai. Sebagian pemilih Muhammadiyah menyalurkan aspirasinya ke PAN, sebagian lagi ke partai lain. Sebab, sejumlah partai juga mengakomodir tokoh-tokoh Muhammadiyah, yang tentu saja dapat menyedot suara ormas tersebut.

Begitu juga umat Islam yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama, Persis, LDII dan lain-lain, telah menjadi rebutan sejumlah partai. Tak hanya partai Islam, tapi juga partai nasionalis.

"Oleh karenanya, partai baru besutan Amien Rais harus bekerja keras merebut ceruk pemilih yang sudah terkavling itu," ujar Karyono.

Baca juga : April Ivy, Kariernya Diramal Melejit Di Inggris

Menurutnya, Amien perlu membuat diferensiasi yang membedakan dari yang lain. Sebab, jika gagal membangun diferensiasi yang dapat menarik simpati, maka sulit bagi Amien dan koleganya untuk lolos ke Senayan.

Karenanya, wajar bila Amien sengaja mengambil posisi diametral dan non kompromis dengan pemerintahan Jokowi, sebagai salah satu pembeda.

"Sikap politik dan pemikiran Amien ini akan mendominasi gerak partai tersebut. Ibarat kapal, tergantung nahkodanya," tandas Karyono.

Baca juga : SHM Belum Terbit, Ekonomi Transmigran Sulit Berkembang

Ia menilai, menggantungkan kepada sosok Amien Rais ada plus minusnya. Plusnya, mungkin masih dapat menampung suara yang kecewa dengan PAN pimpinan Zulkifli Hasan, dan sebagian suara yang tidak puas dengan pemerintahan dan keadaan saat ini.

"Minusnya, pamor Amien Rais bisa turun. Sentimen negatif terhadap sosok yang menjadi salah satu lokomotif reformasi ini juga bisa meningkat," pungkas Karyono. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.