Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PKS Ingatkan Pengadaan Vaksin Jangan Ugal-ugalan

Minggu, 25 Oktober 2020 06:48 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19
Ilustrasi Vaksin Covid-19

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali mengingatkan pemerintah tidak ugal-ugalan dalam pengadaan vaksin Covid-19. Semuanya, harus dilakukan sesuai aturan dan uji klinis sebelum diedarkan.

“Pemerintah tidak boleh terburu-buru apalagi ugalugalan. Harus bertahap,” ujar Sekretaris Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PKS Mulyanto di Jakarta, kemarin.

Anggota DPR ini juga meminta jangan sampai, peristiwa regulasi Undang-Undang Cipta Kerja yang menimbulkan polemik terjadi juga pada vaksin.

Baca juga : Peta Jalan Vaksinasi Harus Selaras dengan Program Pemulihan Ekonomi

“Kalau pembentukan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja ngebut, masa urusan pengadaan vaksin dan nyawa manusia juga mau dilaksanakan dengan tabrak sana tabrak sini. Harus clear dahulu hasil dari uji klinis tahap ketiga tersebut,” katanya.

Menurut dia, pengadaan vaksin harus sesuai dengan aturan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) harus menerbitkan izin edar agar tervalidasi tuntas uji klinis dan efektif sebagai vaksin Covid19 dan aman bagi kesehatan.

Termasuk memperhatikan aspek kehalalan dari vaksin. “Kalau belum jelas, keamanannya belum meyakinkan, juga kehalalannya belum diketahui, tapi vaksin langsung diedarkan, ini akan bikin gaduh lagi di masyarakat,” kata Wakil Ketua Fraksi PKS ini.

Baca juga : AP I Gandeng Kementerian ESDM Bangun Bandara Ramah Lingkungan

Mulyanto mengingatkan masyarakat bukan kelinci percobaan. Penanggulangan Covid-19 ini diminta harus benar-benar berorientasi kepada kesehatan masyarakat.

Hal senada juga disampaikan politisi PKS Netty Prasetiyani Aher. Dia meminta pemerintah transparan dalam proses pengadaan vaksin Corona.

“Semua prosesnya harus transparan. Kalau dikatakan sudah dilakukan uji klinis fase 3 di beberapa negara dan sudah ada izin penggunaan darurat, maka harus ditunjukkan hasil datanya agar mampu menjawab kekhawatiran masyarakat,” kata Netty kepada wartawan.

Baca juga : Bio Farma Gandeng BPKP Dan LKPP

Menurutnya, publik mulai khawatir perihal keamanan dari vaksin Corona. Transparansi informasi, baginya bisa meyakini bahwa pemerintah tidak memberikan vaksin ‘setengah jadi’ kepada masyarakat.

“Karena saat ini di masyarakat isunya menjadi liar aman atau tidaknya vaksin ini. Jangan sampai vaksin yang diberikan masih setengah jadi, ini akan membahayakan penduduk,” katanya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.