Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tinggal Sebulan Lagi

Bos KPU Klaim Pemilu Sudah Siap 80 Persen

Rabu, 20 Maret 2019 08:01 WIB
Ketua KPU Arief Budiman. (Foto: KPU RI).
Ketua KPU Arief Budiman. (Foto: KPU RI).

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengklaim pemilu serentak pada 17 April 2019 sudah siap 80 persen. Saat ini, proses masih berjalan. Seperti produksi, distribusi dan perekrutan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, di sisa waktu 30 hari sebelum pencoblosan, kesiapan penyelenggaraan Pemilu sudah mencapai 80 persen. Dia yakin sisa waktu ini, KPU mampu menyelesaikan 20 persen sisanya.

“Sudah 80 persen, satu bulan ini akan selesaikan tepat waktu,” ujar Arief di acara Seminar Nasional bertema “Prospek Demokrasi Elektoral Indonesia Dalam Penyelenggaraan Pemilu 2019” di Semarang, Selasa (19/3).

Baca juga : Sediakan 4 M Bagi Pria Penakluk Hati Putrinya

Saat ini, jelas Arief, proses yang masih dikebut KPU adalah sebagian produksi logistik pemilu termasuk distribusinya dan perekrutan KPPS.

“Sekarang on going rekrut KPPS, logistik produksi dan distribusi. Sebagian produksi sudah selesai,” jelasnya. Dijelaskan, penyelenggara pemilu pasti dan harus berhasil menyelenggarakan pemilu dengan baik.

Sebab pelaksanaan pemungutan suara tidak boleh terlambat, apalagi gagal. Terkait kasus komisioner belum dilantik di Maluku dan Maluku Utara, Arief mengatakan, sudah mengirim 2 petugas untuk melakukan fit and proper test.

Baca juga : Kawal Suara Partai, Nasdem Siapkan 160 Pengacara

“KPU akan hati-hati memilih, karena siapapun terpilih tidak punya waktu belajar dan adaptasi. Maka saat fit and proper test harus paham pemilu dan siap kerja,” tegasnya.

Terpisah, Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, mengatakan, sebagai bentuk kesiapan hari pencoblosan KPU terus memperkuat sistem IT-nya. Dia menegaskan, isu kecurangan digital karena IT KPU diretas yang sedang marak tidak berdasar.

Aplikasi sistem penghitungan digital hanya sebagai alat bantu bagi publik. Atas dasar itu, Wahyu menegaskan informasi hasil pemilu melalui aplikasi situng bukan merupakan hasil resmi pemilu. Hasil resmi pemilu tetap dari rekapitulasi manual secara berjenjang. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.