Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Jam 10 Pagi Ini, Jenazah Artidjo Dikebumikan Di Komplek Pemakaman UII Yogyakarta
- Ini Penyesuaian Jadwal Operasional MRT Jakarta
- Berlaku Hari Ini, Ini Daftar Mobil Yang Dapat Diskon PPnBM
- Gibran Jadi Walkot, PDIP Ajak Karang Taruna Bumikan Pancasila Di Era Milenial
- Putra Mendiang Ventje Rumangkang Tolak KLB Ilegal Partai Demokrat
Vaksin Covid-19 Telah Tiba
Gerindra: Pertanda Ekonomi Bangkit
Kamis, 10 Desember 2020 09:30 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menyambut baik kedatangan vaksin Covid-19 ke Tanah Air. Baginya, itu menjadi pertanda ekonomi Indonesia
akan bangkit.
“Pasca vaksin Covid-19 tiba di Jakarta, harapan pemulihan ekonomi nasional semakin besar,” ujar politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Tak hanya dia, optimisme itu juga diungkapkan Bank Dunia yang memperkirakan Indonesia akan mengalami rebound ekonomi pada 2021. Prediksinya, pertumbuhan ekonomi kembali di atas 5 persen.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia terustergerus akibat dihantam Covid-19. Badan Pusat Statistik ( BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen (year on year). Dengan demikian Indonesia terperosok ke jurang resesi.
Berita Terkait : Vaksin Buatan Sinovac Aman, Disimpan Di Envirotainer
Meski demikian, Arief optimis. Dia memprediksi pertumbuhan ekonomi akan membaik hingga penutupan kuartal IV-2020. “Saya telah mempertahankan perkiraan saya pada -2,7 persen (y/y) selama beberapa bulan terakhir, yang seharusnya merupakan kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan negara lain,” katanya.
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu ini menjelaskan, optimisme kebangkitan ekonomi karena rasio perdaganganterhadap PDB Indonesia cukup rendah. Perdagangan internasional, dianggapnya tidak terlalu penting bagi perekonomian Indonesia.
“Konsumsi domestik di Indonesia diperkirakan akan tetap terkendali di masa mendatang, sehingga ruang ekspansi ekonomi semakin meluas,” ucapnya.
Mengingat sebagian besar yang diproduksi di Indonesia diserap pasar dalam negeri, kata dia, produksi akan terus meningkat sejalan dengan program vaksinisasi Covid-19.
Berita Terkait : California Terapkan Lockdown Ketat
Begitu program vaksinasi berjalan, lanjut Arief, pertumbuhan ekonomi domestik akan menggeliat. “Indikasinya, saat ini masyarakat cenderung di rumah saja dan enggan berbelanja seperti ke mal. Setelah vaksin diberikan, masyarakat akan kembali beraktivitas seperti dahulu,” paparnya.
Sementara Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Putih Sari meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) segera mengevaluasivaksin yang datang secara ketat. “Saya mendorong BPOM memberikan keterangan yang jelas terkait khasiat, mutu dan keamanannya,” ujar Putih, Senin (7/12).
Berdasarkan informasi yang diterimanya, vaksin tidak akanlangsung digunakan karena BPOM belum mengeluarkan EUA (Emergency Use Authorisation). Sehingga, vaksin tetap harus menunggu evaluasi BPOM.
“Banyak masyarakat yang takut dan tidak percaya keamanan vaksin. Ini tantangan bagi pemerintah untuk memberikan sosialisasi yang masif,” tukasnya.
Berita Terkait : Vaksin Covid-19 Cuma Timbulkan Efek Samping Biasa
Seperti diketahui, sebanyak 1,2 juta vaksin siap pakai dari perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac, tiba di Indonesia, pada Minggu (6/12) malam. Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengingatkan, meskipun vaksin sudah tiba di Indonesia, bukan berarti proses vaksinasi sudah bisa dilakukan. Masih ada beberapa tahapan yang harus dilalui.
“Masih harus melewati tahapan evaluasi dari Badan POM untuk memastikan aspek mutu keamanan dan efektivitasnya. Selain itu juga menunggu fatwa MUI untuk aspek kehalalannya,” ujar Airlangga. [BSH]
Tags :
Berita Lainnya