Dark/Light Mode

Optimalisasi SDM Di Tengah Pandemi, Peningkatan Literasi Teknologi Jadi Kunci Utama

Rabu, 2 Desember 2020 21:47 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) bersama Menko PMK Muhadjir Effendy, dalam diskusi `Mengoptimalkan SDM di Tengah Pandemi Covid-19`, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (2/12). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) bersama Menko PMK Muhadjir Effendy, dalam diskusi `Mengoptimalkan SDM di Tengah Pandemi Covid-19`, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (2/12). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo menyoroti tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) selama pandemi Covid-19. Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia mencatat, hingga awal Oktober 2020, sudah lebih dari 6,4 juta pekerja di-PHK. Sementara, data Kementerian Keuangan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan peningkatan jumlah pengangguran sebanyak 2,67 orang. Sehingga, per November 2020, total pengangguran sudah mencapai 9,77 juta orang. 

"Perusahaan beralasan perampingan jumlah sumber daya manusia yang berujung pada PHK, terpaksa dilakukan karena pandemi Covid-19 telah menyebabkan kelesuan geliat perekonomian. Sehingga mengakibatkan turunnya pendapatan, sementara beban pembiayaan tenaga kerja tetap konstan. Agar PHK tak semakin meluas, selain dukungan pemerintah melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), perusahaan juga perlu mengoptimalisasi SDM melalui adaptasi dan peningkatan literasi teknologi," ujar politisi yang akrab disapa Bamsoet ini, dalam diskusi 'Mengoptimalkan SDM di Tengah Pandemi Covid-19' yang diselenggarakan Koordinator Wartawan Parlemen Senayan bersama Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (2/12). 

Baca juga : Bikin Berbagai Terobosan di Tengah Pandemi, Kombes Singgamata Raih Pin Emas Kapolri

Calon Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini memaparkan, karena selama pandemi Covid-19 interaksi sumber daya manusia dibatasi, menyebabkan banyak kegiatan pekerjaan terpaksa dilaksanakan dari rumah atau melalui pemanfaatan platform digital. Hal ini menuntut komunikasi aktif melalui pemanfaatan internet dan teknologi informasi. Cara ini seharusnya tidak menimbulkan kendala yang berarti. 

"Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), hingga kuartal II-2020, tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7 persen. Artinya, ada sekitar 196,7 juta jiwa penduduk Indonesia telah dapat menggunakan akses internet," papar Bamsoet. 

Baca juga : Patuhi 3M, Jadilah Guru Teladan

Ketua DPR ke-20 ini menekankan, langkah dan kebijakan apa pun yang dilakukan untuk mengoptimalkan peran SDM di masa pandemi Covid-19, tetap harus menempatkan keselamatan dan kesehatan karyawan di atas kepentingan bisnis. Artinya, perlu dilakukan langkah-langkah penyesuaian. Semisal, lingkungan dan tempat kerja diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan perlindungan kesehatan yang aman, baik secara fisik maupun psikologis. 

"Ini penting. Karena, di masa pandemi Covid-19, kondisi psikologis masyarakat juga turut terdampak secara signifikan. Perasaan aman dan nyaman tentu menjadi salah satu kunci optimalnya kinerja SDM," jelas Bamsoet. 

Baca juga : Di Tengah Pandemi, Kemenkumham Susun Strategi Target Kinerja 2021 

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga mengimbau para pekerja yang tetap bekerja di kantor ataupun di rumah, agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Selain, tidak lupa mengaplikasikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). "Mengingat persebaran Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi. Pada beberapa hari kemarin angka penambahan jumlah kasus harian dapat mencapai lebih dari 5.000 kasus per hari," ujar Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.