Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Masa Jabatan Presiden Tiga Periode

Kalau PDIP Oke, Sama Saja Bunuh Diri Dong

Selasa, 22 Desember 2020 06:50 WIB
Politisi PDIP Hendrawan Supratikno. (Foto: Istimewa)
Politisi PDIP Hendrawan Supratikno. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menolak wacana penambahan masa jabatan Presiden Joko Widodo menjadi tiga periode. Sepakat dengan wacana itu, sama saja bunuh diri.

Politisi PDIP Hendrawan Supratikno menjelaskan, wacana itu akan banyak menabrakaturan hukum, dan membuat Undang Undang Dasar 1945 harus diamandemen.

“Risiko politiknya sangat besar. Nyaris identik dengan bunuh diri politik,” ujar Hendrawan kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Fadjroel: Jokowi Tegak Lurus Cuma 2 Periode

Wacana jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiga periode kembali muncul ke permukaan.

Rasionalitasnya, untuk mencegah polarisasi politik seperti yang terjadi pada Pemilu 2019. Analisa ini mencuat dengan skenario Jokowi sebagai Presiden dan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto sebagai Wakil Presiden periode 2024-2029.

Dalam analisa Hendrawan, jika amandemen Undang-Undang Dasar 1945 dilakukan sebagai landasan memperpanjang jabatan Presiden Jokowi, maka berpotensi menimbulkan gejolak politik yang luar biasa. Tidak hanya kepada PDIP sebagai partai yang mengusungnya, melainkan juga masa depan demokrasi di Indonesia.

Baca juga : Kalau Nolak Lagi,Sandi Catat Rekor

Menurutnya, masih terlalu dini membicarakan langkah PDIP untuk 2024. Termasuk soal koalisi PDIP dan Partai Gerindra di Pilpres di tahun tersebut, sekalipun peluangnya cukup besar terjadi. “Tapi dalam politik, ketergesa-gesaan lebih banyak melahirkan dampak yang tidak dikehendaki,” kata Hendrawan mengingatkan.

Guru Besar Universitas Satya Wacana, di Salatiga, Jawa Tengah ini memprediksi, ancang-ancang Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 akan mengkristal pada 2023. Dia menduga, akan banyak tokoh yang masuk bursa dalam Pilpres 2024.

Meski begitu, Anggota Komisi XI DPR ini mengamini analisa sejumlah pengamat politik tentang kondusivitas politik pada 2021. Mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) itu berharap, kondusivitas politik akan membuat Indonesia cepat bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.