Dark/Light Mode

Jawab Isu Presiden 3 Periode

Fadjroel: Jokowi Tegak Lurus Cuma 2 Periode

Senin, 21 Desember 2020 07:42 WIB
Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Fadjroel Rachman. (Foto: Istimewa)
Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Fadjroel Rachman. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wacana masa jabatan presiden menjadi tiga periode kembali ramai di media sosial. Omongan Ketua DPR, Puan Maharani setahun lalu, kembali diungkit-ungkit. Agar isu ini tak semakin liar, Jubir Presiden, Fadjroel Rachman langsung buat bantahan. Kata Fadjroel, soal jabatan presiden, Jokowi tegak lurus dengan konstitusi, yang membatasi cuma dua periode.

Isu jabatan 3 periode sebenarnya pertama kali muncul pada November 2019. Kala itu, Puan Maharani yang pertama kali melemparkan isu itu ke publik. Politisi PDIP itu meminta, Komisi II DPR mengkaji wacana jabatan presiden 3 periode.

Omongan Puan itu langsung menuai banyak kritik. Bukan hanya dari oposisi, kalangan pendukung Presiden Jokowi juga ikut menolak usulan Puan. Jokowi yang juga kader PDIP, menolak usulan dari Puan.

Setelah setahun berlalu, isu itu kembali ramai dibahas. Kali ini, bukan Puan yang ngomong, tapi Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari. Pernyataan Qadari disampaikan dalam webinar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) yang bertajuk “Indonesia’s Economic and Political Outlook 2021”, Kamis (27/12).

Menurutnya, salah satu kemungkinan skenario liar di Pilpres 2024 adalah berduetnya Jokowi dengan Prabowo Subianto. Kok bisa? Kata dia, Jokowi memiliki kemungkinan menjabat sebagai presiden dalam tiga periode bersama Prabowo melalui amendemen UUD 45.

Baca juga : Jokowi Tenangkan Rakyat

Qadari lalu menjelaskan rinciannya. Menurutnya, jelang Pilpres 2024, tidak ada lagi peristiwa politik besar seperti Pilkada serentak 2020. “Desain politiknya seperti apa, ada beberapa kemungkinan,
termasuk kemungkinan-kemungkinan yang ‘extreme’ atau luar biasa,” kata Qodari.

Skenario kemungkinan yang luar biasa itu; Jokowi maju presiden untuk ketiga kalinya, tetapi kali ini dengan Prabowo. “Tentu saja hal ini memerlukan amendemen UUD 1945,” bebernya.

Qodari menilai, sosok Jokowi dan Prabowo merupakan representasi atau simbol dari pengelompokan di masyarakat Indonesia, sampai melahirkan istilah ‘cebong’ dan ‘kampret’ yang masih bertahan hingga saat ini.

Analisa yang disampaikan Qodari ini langsung ramai di media sosial. Meskipun itu omongan Qodari, justru yang dipakai untuk acuan membahas wacana jabatan 3 periode, yakni omongan Puan, setahun lalu.

Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid (HNW) jadi salah satu yang ikut ngompori wacana jabatan 3 periode. Lewat cuitannya, politisi PKS ini melampirkan screen shoot sejumlah berita soal omongan Puan dan Jokowi.

Baca juga : Prabowo Pede Leluasa Masuk-Keluar Amerika

“Ketua DPR/Puan M; agar wacana masa jabatan Presiden 3 periode dikaji di komisi II DPR. Tapi baiknya DPR fokus hadirkan UU yang benar-benar berkualitas dan dihajatkan Negara/Rakyat.
Soal masajabatan Presiden 3 periode, sudah ditolak keras oleh @jokowi.

Dan masa jabatan Presiden domain MPR,” cuitnya dalam akun @hnurwahid, Sabtu (19/12).

Waketum Gerindra, Fadli Zon tidak mau ketinggalan. Dia ikutan mengkritik wacana tersebut dengan bahan omongan Puan. “Sekalian saja masa jabatan Presiden bisa seumur hidup seperti zaman Orde Lama,” tulis @fadlizon.

Menanggapi munculnya kembali isu masa jabatan presiden tiga periode, Fadjroel Rachman ikut membuat klarifikasi. Lewat akun Twitternya, Fadjroel mengometari link berita soal wacana 3 periode itu.

“Presiden Jokowi tegak lurus terhadap sumpah presiden di depan MPR untuk memegang teguh UUD 1945 (pasal 9) yang membatasi memegang jabatan presiden selama dua periode (Pasal 7),” cuitnya, kemarin.

Baca juga : Pak Jokowi Masih Pede

Namun akun @Sofos_Socrates meragukan jawaban Fajdroel ini mewakili Presiden RI. “Saya ragu bung @fadjroeL, karena kata pak Moeldoko, yg bisa mewakili presiden hanya dia dan pak Teten Masduki dan pak Pramono Anung ..KSP/ Jubir bukan representasi pernyataan presiden...nunggu pak Moeldoko dan pak tenten, pak Pramono kalau mau jelas kawan,” cuitnya.

“Yg dibutuhkan bukan tegak lurus pak, tapi Patuh sumpah presiden,” timpal akun @LSanasini.

Akun @StevaniFebrian2 menilai tidak ada yang salah kalau itu memang kehendak Tuhan YME. “Apabila Allah SWT mentakdirkannya P.Jokowi Presiden 3.Periode bisa kah Manusia akan melawan Takdir,” cuitnya. “Saya berharap kembali ke UUD.45 sebelum di amandemen 2002. Agar pak @jokowi dapat dipilih kembali hingga tiga-4 hingga lima priode.,” balas akun @AliyudinRahman. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.