Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan mengawal kebijakan Pemerintahan Jokowi dalam mendukung pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat sasaran.
“Tentu pengawasan perlu lebih ditingkatkan lagi sampai level bawah. Pelaku UMKM juga perlu ikut melakukan pengawasan," ujar Presiden PKS, Ahmad Syaikhu saat membuka Webinar Nasional ke 1 bertema UMKM Tulang Punggung Ekonomi Bangsa Penggerak Ekonomi Rakyat di Masa Pandemi, Sabtu (16/1).
Syaikhu menjelaskan, PKS telah mengeluarkan 3 instruksi dukungan terhadap UMKM. Pertama, pemberian bantuan langsung bagi pemberdayaan UMKM oleh para pejabat publik PKS, seperti gubernur, bupati, anggota dewan di semua tingkatan dari para tokoh struktur partai.
Baca juga : Mantu Jokowi Pertahankan Kemenangan Pilkada Medan
Kedua, bantuan modal kerja bagi UMKM yang tidak terlalu membebani, baik melalui program dana bergulir maupun hibah bantuan modal dan kerja sama usaha.
Ketiga, mendorong kepada seluruh keluarga besar PKS untuk proaktif membeli hasil produksi para pelaku UMKM, baik di bidang industri kreatif, pertanian, peternakan, kuliner hingga industri rumah tangga.
Ketua Bidang Pemberdayaan Jaringan Usaha dan Ekonomi dan Kader (BPJE) DPP PKS, Rofik Hananto menuturkan, pengembangan UMKM membutuhkan peran dan dukungan Pemerintah. Selain itu, ada juga kebutuhan roadmap pengembangan pembangunan ekonomi kerakyatan.
Baca juga : Selama PPKM, Pemkab Badung Beri Bantuan Rp 300 Ribu Per KK
"Pada saat krisis ekonomi 1998, UMKM mempunyai daya tahan untuk hidup dan mempunyai kemampuan meningkatkan kinerjanya. Terbukti saat pandemi UMKM tetap berdiri dan eksis," ujarnya.
Anggota Komisi VII DPR dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VII itu menambahkan, dari 64 juta UMKM, sebanyak 98,7 persen berada di level mikro dengan omset kurang dari Rp 1 juta per hari.
"Di tahun 2020, sebanyak 13 persen atau 8 juta pelaku UMKM masuk ekosistem digital. Selama masa pandemi, 26 persen penjualan terjadi secara online dengan 3,1 juta transaksi per hari. Target tahun 2021, ada 10 juta pelaku UMKM yang siap masuk ekosistem digital. Tren akses pasar digital juga terus meningkat," tuturnya. [FIK]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya