Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rekrut Sepupunya Gus Dur

Gerindra Pengen Rebut Simpati NU

Senin, 8 Februari 2021 06:12 WIB
Cucu pendiri Nahdlatul Ulama Hasyim Asy’ari, Irfan Yusuf Hasyim. (Foto: Istimewa)
Cucu pendiri Nahdlatul Ulama Hasyim Asy’ari, Irfan Yusuf Hasyim. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komposisi kepengurusan Partai Gerakan Indonesia Indonesia (Gerindra) semakin kuat setelah masuknya Irfan Yusuf Hasyim. Gus Irfan–sapaan akrabnya, adalah cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari.

Pengumuman Gus Irfan yang didapuk sebagai Wakil Ketua Umum itu bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun Partai Gerindra ke-13 secara virtual kepada seluruh pengurus dari Hambalang, Bogor, Sabtu (6/2) lalu.

Gus Irfan bukan kader Partai Gerindra atau pun partai politik (parpol) lainnya. Namun, putra dari KH Yusuf Hasyim atau sepupu dari Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu adalah mantan tim sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Vasco Ruseimy mengatakan, masuknya Gus Irfan, menambah soliditas dan memperkuat barisan Partai Gerindra menuju Pemilu 2024.

Baca juga : Pakar Militer: Penunjukan Herindra Jadi Wamenhan Sangat Tepat

Dia mengakui, Gerindra memang dekat dengan NU. Ini membuktikan, ujar Vasco, Gerindra memang partai yang serius menjaga persatuan di segala aspek dan kelompok masyarakat. “Apapun agamanya, alirannya, Gerindra siap menjadi wadah perjuangan rakyat Indonesia,” paparnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Hal senada juga disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Kawendra Lukistian. Dia bilang, masuknya Gus Irfan, bisa mendorong semangat para kader untuk berkontribusi maksimal
pada bangsa ini. “Tentu akan semakin memberi kekuatan Gerindra dalam berjuang untuk seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.

Sementara Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menjelaskan, selain menunjuk Gus Irfan masuk ke jajaran pengurus pusat, Prabowo juga mengukuhkan Sufmi Dasco Ahmad sebagai Ketua Harian Partai Gerindra.

Hal itu seiring dengan penunjukan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, dan Ahmad Muzani sebagai Sekjen Partai Gerindra.

Baca juga : Bamsoet Minta Pemerintah Penuhi Kebutuhan Minimum Vaksin Corona

Bersamaan dengan itu, dikukuhkan juga kepengurusan Gerindra hasil Kongres Luar Biasa pada 8 Agustus 2020. Dalam kongres itu, Prabowo Subianto kembali ditetapkan sebagai Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, dengan kewenangan tunggal, menyusun kepengurusan Dewan Pembina, Dewan Penasihat, Dewan Pakar, dan Dewan Pimpinan Pusat.

Pengamat politik dari Universitas Parahyangan Bandung, Prof Asep Warlan Yusuf menyebut, masuknya Gus Irfan dalam kepengurusan pusat Partai Gerindra ini menambah peran Nahdliyin dalam partai politik. “NU itu organisasi Islam terbesar di Indonesia, wajar menjadi rebutan,” ujarnya.

Menurut Asep, partai politik harus pintar-pintar mengambil simpati NU. Utamanya, partai dengan ceruk suara Islam seperti Partai Persatuan Pembangun (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Nah, peristiwa ini bisa saja diikuti partai lain seperti Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Bisa jadi karena NU ini nggak enakan mau ke partai mana, menjaga jarak. Akhirnya ya sudah ke Gerindra. Bisa saja ke partai lain. PKS misalnya,” pungkasnya.

Baca juga : Seminar Internasional Berbagi Pengalaman Regulasi di Asia

Sementara Gus Irfan menyampaikan bakal menerapkan nilai-nilai politik kebangsaaan yang diajarkan dan dipraktikkan para pendiri NU terdahulu. Di antaranya menggelorakan sikap toleransi.

“Para pendahulu NU itu dulu kalau berpolitik, beda. Itu tidak harus bermusuhan di luar politik. Politik beda, tapi di luar politik tetap saja bersaudara,” ujarnya.

Gus Irfan mengaku bersedia menjadi pengurus salah satunya adalah karena sosok Prabowo Subianto yang sudah dikenalnya sejak masih aktif di militer. Pun, di Pilpres 2019, dia masuk di gerbong
tim pemenangan Prabowo-Sandi. “Kita tahu lah track record-nya beliau (Prabowo). Jadi, begitu beliau minta menjadi pengurus, ya nyambung lah,” pungkasnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.