Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Partai Demokrat membantah memanfaatkan isu kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mendapatkan panggung politik dan menaikkan elektabilitas.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Dewan Pimpinan Pusat (Bakomstra DPP) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menjelaskan, beberapa lembaga survei menilai, Partai Demokrat mengalami kenaikan elektabilitas gegara isu kudeta tersebut. Namun, hal itu dinilai kurang tepat.
Baca juga : Pengamat : Kader Demokrat Jangan Andalkan Lagi Senioritas
Misalnya, Vox Populi menyebut kenaikan dari Juni 2020 sebesar 3,4 persen, dan Januari 2021 mencapai 5,1 persen. Sementara Polmatrix menyebut dari 3,7 persen menjadi 7,5 persen.
Namun, konferensi pers yang disampaikan AHY pada 1 Februari 2021, melihat waktu dan penilaian lembaga survei dengan penyampaian kasus kudeta ke publik menandakan, tidak ada korelasinya dengan tudingan, bahwa Partai Demokrat ingin menaikkan elektabilitas.
Baca juga : Isu Kudeta Demokrat Berkah Bagi Moeldoko, Bikin Rugi Di Internal Partai
Dijelaskan, pengungkapan kasus ini oleh AHY juga membuat soliditas partai semakin kuat. Terlebih, tentang keteguhan kader di bawah komando AHY. Karena para kader menurutnya telah teruji loyalitasnya, dengan menolak ajakan Konferensi Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.
“Mereka menolak keras tawaran itu. Bahkan, memilih melaporkannya ke AHY,” katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Gelar Apel Loyalitas, Diposting Lewat Video
Herzaky juga meluruskan anggapan kepemimpinan AHY di Partai Demokrat tidak kokoh karena isu kudeta adalah keliru. Menurutnya, kasus ini saja membuat para pengurus daerah menolak keras menggoyang kepemimpinan AHY yang sah, berdasarkan Kongres V Partai Demokrat, Maret 2020.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.