Dark/Light Mode

Nolak Diajak Dongkel AHY

Kali ini, Gatot = Gagah Total

Senin, 8 Maret 2021 07:52 WIB
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (Foto: Istimewa)
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Gatot mengaku, tak ada yang istimewa ketika mendapat pangkat bintang satu dan bintang dua. Tapi, yang luar biasa itu ketika dirinya diangkat menjadi Pangkostrad dan mendapat bintang tiga. 

Saat jadi Pangkostrad itu, Gatot dipanggil SBY ke Istana. "Kamu akan saya jadikan Kepala Staf Angkatan Darat. Laksanakan tugasmu dengan profesional. Cintai prajurit dan keluarga segenap hati dan pikiran,” begitu kalimat SBY yang terus dikenang Gatot sampai sekarang, dan tak akan dilupakannya.

Mengingat semua kenangan dengan SBY itu, Gatot yang diangkat sebagai Panglima TNI di era Presiden Jokowi, merasa terpanggil jiwanya, tergugah etika dan moral prajuritnya, ketika ada orang yang terang-terangan mengajak mendongkel AHY sebagai ketua umum Partai Demokrat.

Baca juga : Ngobrol Bareng Miing, Bamsoet Ungkap Pernah 4 Kali Gagal Nyaleg

"Apakah iya, saya yang dibesarkan oleh Pak Susilo Bambang Yudhoyono, terus saya membalasnya dengan mencongkel anaknya?" urai Gatot. Tidak. Gatot menyatakan dengan tegas menolak ajakan orang yang mendatanginya untuk mendongkel AHY itu.

Cerita Gatot ini menuai banjir pujian. Baik dari Demokrat, juga di luar Demokrat. Menurut Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, seorang jenderal memang harus seperti itu. "Sesuatu yang sepertinya langka di Indonesia hari-hari ini," ucap Herzaky, kemarin.

Dia berharap, semakin banyak tokoh di berbagai tingkatan berani menyuarakan pandangannya mengenai polemik Demokrat. Tujuannya, agar masyarakat benar-benar tahu dan sadar bahwa masih ada harapan untuk menemukan keteladanan dalam sosok pejabat dan mantan pejabat negara.

Baca juga : Usai Ditangkap Polisi, Iyut Bing Slamet Masih Syok

Namun, salah satu penggagas KLB Demokrat Deli Serdang, Max Sopacua tidak percaya penuturan Gatot. Dia mempertanyakan, siapa orang Demokrat yang dimaksud Gatot. Jika Gatot tidak bisa membuktikan, dia menganggapnya sebagai hoaks. 

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mencatat, ada dua poin dari pernyataan Gatot. Pertama, mengkritik keras Moeldoko, yang sesama mantan Panglima TNI, yang berani berkonflik terang-terangan dengan SBY, yang dulu mengangkatnya. Kedua, Gatot ingin menyampaikan pesan kepada Moeldoko bahwa sebesar apa pun syahwat politik, harus tetap berada dalam koridor etik. "Di luar itu, ini penanda konsistensinya Gatot hingga hari ini untuk mandiri dalam bersikap," puji Dedi.

Di dunia maya, banyak warganet yang memuji Gatot. Mereka bilang, kali ini, Gatot bersikap gagah berani. "Salut. Prajurit sejati, tidak akan berkhianat. Sehat dan sukses selalu Pak Gatot Nurmantyo," cuit @edi_muchlis. "Ini yang asli jenderal. Yang itu jenderal kardus. Ups. Wkwkwk," timpal @aa_rahman21. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.