Dark/Light Mode

Tampung Kritik BEM, Demokrat Junjung Kebebasan Berekspresi

Selasa, 16 Maret 2021 23:21 WIB
Para perwakilan mahasiswa melakukan audiensi dengan DPP Partai Demokrat, diantaranya, Yusuf dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Borobudur, Dwiki dari BEM Unkris (Universitas Krisnadwipayana) dan Raka dari BEM BSI (Bina Sarana Informatika). (Ist)
Para perwakilan mahasiswa melakukan audiensi dengan DPP Partai Demokrat, diantaranya, Yusuf dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Borobudur, Dwiki dari BEM Unkris (Universitas Krisnadwipayana) dan Raka dari BEM BSI (Bina Sarana Informatika). (Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat tetap menjunjung prasangka baik dan kebebasan berekspresi bagi elemen masyarakat, termasuk mahasiswa dalam menyampaikan pendapatnya pada mimbar bebas di Taman Politik, DPP Partai Demokrat.

Wasekjen Irwan Fecho berjanji, untuk menghindari kesalahpahaman, Partai Demokrat akan mengecek lebih teliti identitas orang-orang yang datang. 

Pihaknya pun meminta maaf pada pribadi dan institusi kemahasiswaan yang merasa diklaim namanya oleh kawan mahasiswanya yang lain. 

"Elemen-elemen mahasiswa menerima dan sepakat menyudahi kesalahpahaman ini," tutur Irwan, dalam keterangan tertulisnya, Selasa malam (16/2/2021).

Baca juga : Ray Rangkuti : Kudeta Demokrat Murni Tindakan Moeldoko

Dijelaskan, sejak GPK (Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan)-Partai Demokrat diungkapkan 1 Februari lalu, Partai Demokrat menerima banyak dukungan yang mengalir dari berbagai elemen masyarakat.

Mereka lanjut Irwan, mengekspresikan simpati dalam berbagai cara, baik melalui media massa, media sosial maupun unjuk dukungan.

Agar kegelisahan mereka bisa terekspresikan dengan baik dan tertib, Partai Demokrat membuka Mimbar Demokrasi di Taman Proklamasi di dalam kompleks kantor DPP, jl. Proklamasi no 41, Jakarta Pusat, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Dari mulut ke mulut, Mimbar Demokrasi ini kemudian makin populer, seiring pula dengan eskalasi persoalan.

Baca juga : KLB Demokrat, Kendaraan Moeldoko Nyapres Di 2024?

"Kami berupaya sebaik-baiknya agar Mimbar Demokrasi ini bisa digunakan dengan baik untuk mengekspresikan pendapat, dengan argumentasi yang sehat, sebagai bagian dari edukasi publik. Ini tentu saja dengan tetap menjaga protokol kesehatan," kata Irwan.

Irwan mengatakan, pihaknya memperlakukan setiap orang yang datang dengan prasangka yang baik.

"Jadi, saat ada beberapa mahasiswa datang dan meminta kesempatan untuk berorasi atas nama Persatuan Aktivis Lintas Kampus, kami memberikan kesempatan yang sama kepada mereka laiknya pihak-pihak lain,” imbuhnya.

Irwan menjelaskan mereka memberikan identitasnya sebagai mahasiswa dan aktivis dari kampus tertentu.

Baca juga : Mau Bubarkan Paksa KLB Demokrat, Massa Pro-Kontra Bentrok

"Mohon maaf kalau kemudian ternyata ada diantara mereka,  yang belakangan baru diketahui memang mahasiswa dan memegang jabatan tertentu, tapi bukan perwakilan dari lembaga mahasiswa di kampusnya. Maaf jika ada pihak-pihak yang merasa tidak nyaman," kata Irwan.

Irwan, didampingi beberapa unsur DPP Partai Demokrat bertemu dan mendengarkan aspirasi sejumlah perwakilan mahasiswa.

Kedua belah pihak bersepakat mengakhiri kesalahpahaman ini dan tidak ingin ada pihak-pihak luar yang berusaha menunggangi hal ini.

Para perwakilan mahasiswa yang melakukan audiensi dengan DPP Partai Demokrat adalah, Yusuf dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Borobudur, Dwiki dari BEM Universitas Krisnadwipayana (Unkris), Raka dari BEM BSI (Bina Sarana Informatika), Edy Faturahman dari Presma Universitas Islam Assyafiiyah, Gawi Yaur dari BEM Unija (Universitas Jakarta), Syahroni dari BEM Universitas Ibnu Chaldun, Junaedi dari DPM Universitas Jayabaya dan Ricci Ricardo dari BEM FH Unija. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.