Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gelora: Insiden All England 2021 Mesti Diselidiki Hingga Tuntas

Sabtu, 20 Maret 2021 13:49 WIB
Ketua Bidang Gaya Hidup, Hobi dan Olahraga (Gahora) DPN Partai Gelora Indonesia, Kumalasari Kartini
Ketua Bidang Gaya Hidup, Hobi dan Olahraga (Gahora) DPN Partai Gelora Indonesia, Kumalasari Kartini

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia turut menyoroti nasib Tim Bulutangkis Indonesia yang terpaksa mundur dari All England 2021. Ada indikasi perlakuan tak adil dari panitia Badmintan World Federation (BWF).

Pernyataan ini disampaikan Ketua Bidang Gaya Hidup, Hobi dan Olahraga (Gahora) DPN Partai Gelora Indonesia, Kumalasari Kartini. "Partai Gelora prihatin atas kejadian yang menimpa kontingen Indonesia dalam ajang All England 2021. Tapi kami tetap bangga. Event ini tidak lengkap dan kurang gegap gempita tanpa kehadiran atlet-atlet dari Indonesia," kata Mala –sapaan akrab Kumalasari Kartini, dalam keterangannya, Sabtu (20/3/2021).

Seperti diketahui, seluruh wakil Indonesia terpaksa mundur, karena satu pesawat dengan penumpang yang terbukti positif setelah tes Covid-19.

Baca juga : Inggris, Linggis!!!

Tapi, tunggal Putri Turki, Neslihan Yigit kenyataannya tetap bisa bermain meski berada di pesawat yang sama dengan Indonesia. Baru setelah diprotes Indonesia, Neslihan Yigit dipaksa mundur juga.

Selain itu, ada juga tujuh kasus positif dari India, Thailand, dan Denmark. Tak seperti Indonesia, tiga negara itu juga tetap bisa ambil bagian. "Sepertinya memang ada upaya penjegalan kepada atlet-atlet Tim Bulutangkis Indonesia. Kuat dugaan, Indonesia sengaja dikalahkan, Indonesia tim terkuat," lanjutnya.

Menurut Mala, penerapan aturan baru oleh BWF terkait masa pandemi Covid-19 dalam ajang All England 2021 tersebut, memang tidak bisa dielakkan. Namun penerapan aturan tersebut harus dilakukan secara obyektif, bukan subyektif.

Baca juga : Pastikan Tarik Atlet Turki, BWF Minta Maaf Ke Tim Indonesia

Karena itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Komite Olahraga Indonesia (KOI) dan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) diharapkan menyelidiki secara tuntas insiden ini. "Segera mengambil langkah-langkah, apabila memang terjadi kesengajaan dan ketidakadilan pada kontingen Indonesia," tegasnya.

Jika dalam penyelidikan ditemukan indikasi kesengajaan Tim Bulutangkis Indonesia, lanjut Mala, PBSI bisa melayangkan nota protes secara resmi kepada BWF, selaku asosiasi dunia yang menaungi olahraga tersebut.

"Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri juga bisa memanggil Dubes Inggris di Indonesia untuk melakukan protes dan tindakan lebih lanjut. Tapi selidiki dulu, kalau memang ada kesengajaan, baru panggil Dubes Inggris," pungkas Mala.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.