Dark/Light Mode

Nolak Presiden Tiga Periode

Mega Maunya Puan Gantiin Jokowi Ya..?

Kamis, 25 Maret 2021 07:15 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat meluncurkam buku berjudul Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam di Jakarta, Rabu (24/3). (Foto: Istimewa)
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat meluncurkam buku berjudul Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam di Jakarta, Rabu (24/3). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali. Menurut dia, sikap Mega sejalan dengan Presiden Jokowi. Jokowi sudah dengan tegas telah menolaknya. “Tidak ada kepentingan orang per orang. Pemilu masih jauh sudah ngomong 2024,” tegasnya.

Penilaian berbeda datang dari pengamat. Direktur Political and Public Studies (P3S), Jerry Massie mengatakan, sikap tegas Mega itu bisa juga terkait ingin memajukan trah Soekarno. “Namun, kalau melihat survei anak muda, Puan tak masuk lima besar, ini memang tanda awas bagi PDIP,” kata Jerry, saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Isu Presiden 3 Periode Digulirkan Kelompok Anti-Pemerintah Untuk Jerumuskan Jokowi

Menurut dia, Mega bakal memprioritaskan trah Soekarno untuk bertarung di Pilpres 2024. “Memang Mega akan condong ke trah, lantaran Jokowi itu Soekarno ideologis bukan biologis,” bebernya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin memprediksi, Mega ingin Puan jadi Presiden. Namun, Puan kalah sama Ganjar Pranowo. “Mega jelas pinginnya Puan menjadi penggantinya Jokowi di 2024”, ujar Ujang, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Bamsoet: Itu Skenario Halu Dari Para Petualang Politik

Bagaimana tanggapan PDIP? Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah mengatakan, bosnya sengaja menyinggung tentang wacana presiden tiga periode karena Mega ingin menegaskan sikap politiknya terhadap prinsip-prinsip konstitualisme yang disepakati dalam UUD 1945. Yaitu, masa bakti presiden dua periode itu dianggap cukup ideal, dan tidak perlu lagi ditambah hingga tiga periode.

“Kami, khususnya saya sebagai Wakil Ketua MPR dari PDIP, diperintahkan untuk mengawasi prinsip konstitualisme itu berjalan sebagaimana yang telah disepakati bersama,” ujar Basarah, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Bamsoet: Isu Presiden 3 Periode, Hanya Skenario ‘Halu’ Dari Para Petualang Politik

Apakah penolakan ini karena Mega mau memajukan Puan sebagai capres 2024? Basarah mengatakan, tidak ada tafsir lain dari pernyataan Mega. “Jangan didramatisir seakan-akan ada hal lain. Pak Jokowi memang sudah selesai menurut UUD 1945. MPR juga tidak ada pembahasan jabatan presiden tiga periode. Bu Mega, menegaskan sikap konstitualisme sebagai seorang negarawan,” tandasnya.

Sebelumnya, isu perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode disebut-sebut pendiri Partai Ummat, Amien Rais. Ia menyebut, rezim Jokowi akan meminta MPRmenyetujui amandemen perpanjangan masa jabatan presiden dan wakil presiden. Namun, Jokowi menegaskan menolaknya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.