Dark/Light Mode

Kudeta PKB Iseng Atau Serius

Imin Dan Yenny Tarung Lagi? Bisa Rame Nih

Sabtu, 17 April 2021 07:20 WIB
Kudeta PKB Iseng Atau Serius Imin Dan Yenny Tarung Lagi? Bisa Rame Nih

RM.id  Rakyat Merdeka - Isu kursi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan dikudeta dikipasi Yenny Wahid. Putri almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu membeberkan borok Imin, sapaan akrab Muhaimin, dalam memperlakukan ayahnya. Kalau sampai Imin dan Yenny tarung lagi, bisa rame nih.

Sejauh ini, isu kudeta terhadap Imin sebenarnya masih simpang siur. Isu itu hanya dihembuskan beberapa DPC di daerah. Belum ada tokoh besar yang mengomandoi hal itu. Dari internal DPP PKB juga terlihat adem-adem aja.

Namun, isu ini sudah cukup menarik perhatian Yenny. Maklum, Yenny dan Imin sempat bertarung hebat pada 2008 sampai 2009. Bahkan, keduanya sempat adu ego saat pengambilan nomor urut parpol di KPU menjelang Pemilu 2009.

Kemarin, Yenny angkat bicara mengenai isu kudeta di PKB ini. Melalui juru bicaranya, Imron Rosyadi Hamid, Yenny menilai, PKB di bawah kepemimpinan Imin semakin menunjukkan watak oligarkis dan nepotisme yang tidak sehat bagi pengembangan demokrasi.

Baca juga : Emang Ada Yang Bisa Dongkel Imin?

Karenanya, dia berharap, semua pihak di internal PKB, termasuk para sesepuh, agar mengingatkan Imin dan lingkaran elitenya kembali kepada sejarah awal berdirinya partai. Termasuk sejarah masa lalu Imin dalam memperlakukan Gus Dur dalam konflik PKB yang masih terus diingat warga NU.

“Gus Dur tidak sekadar pendiri PKB, tetapi juga cucu Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama yang seharusnya tidak diperlakukan seperti itu,” katanya.

Bila para sesepuh diam, Yenny khawatir akan dianggap sebagai upaya perlindungan terhadap Imin. Menurutnya, hal itu bisa berdampak pada penilaian negatif akar rumput terhadap para sesepuh. “Kesadaran kolektif diperlukan agar proses demokrasi di PKB kembali bisa berjalan normal,” katanya.

Menanggapi hal itu, pihak Imin menyerang balik. Wakil Sekretaris Dewan Syura DPP PKB Maman Imanulhaq menyatakan, di momen Ramadan ini, harusnya jangan ada iri hati, dengki, dan menebar hoaks yang mengotori hati.

Baca juga : Intani Dorong Kemandirian Pangan Banten

“Ini bulan Ramadan. Momentum yang tepat untuk menoreh prestasi. Bukan menebar hoaks dan iri dengki," sergah anggota Komisi VIII DPR ini, kemarin.

Dia memastikan, seluruh pengurus di semua tingkatan dari DPP, DPW, DPC, DPAC, sampai semua kader sedang bekerja dengan penuh semangat melakukan konsolidasi, menyusun strategi pemenangan dan menghadirkan kesejahteraan ke semua lapisan masyarakat. Dia pun menganggap wajar jika ada pihak lain kurang suka dengan hal itu.

"Karena PKB di bawah Cak Imin berprestasi. Wajar ada yang iri dengki,” sentil Pimpinan Pesantren Al-Mizan Jatiwangi Majalengka ini.

Soal tuduhan pelanggaran AD/ART dan lunturnya nilai yang diwariskan Gus Dur, Maman justru melihat orang-orang tersebut tidak mengerti the rule of game di PKB. Kata dia, yang diajarkan Gus Dur adalah selalu tabayyun alias klarifikasi terhadap setiap masalah, bukan berteriak tanpa bukti.

Baca juga : Bamsoet Ajak Pengurus MBI Bangkitkan Sektor UMKM Dan Pariwisata

Apakah Imin dan Yenny bisa bertarung lagi? Pengamat politik Margarito Kamis menyebut, kemungkinan itu ada. Sebab, pernyataan Yenny terhadap Imin tidak terlepas dari konflik yang pernah terjadi pada 2008. “Pernyataan Yenny soal Cak Imin itu tidak lepas dari konflik yang pernah terjadi di masa lalu,” katanya, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin.

Jika Imin dan Yenny bertarung lagi, Margarito memprediksi akan ramai. Sebab, keduanya memiliki basis massa dan pengikut yang besar dan fanatik. Namun, dia berharap isu kudeta di PKB tidak serius dan berkepanjangan.

Menurutnya, konflik partai harus dihindari. Sebab, akan berdampak buruk bagi kehidupan bangsa. “Saya tidak ingin konflik ini terus berlanjut. Lebih baik, menghindari konflik. Bicaralah baik-baik,” sarannya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.