Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sindir Pendaftaran Logo, Pendiri Demokrat: Kenapa SBY tak Mendirikan Partai Yudhoyono?

Minggu, 18 April 2021 14:37 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Foto: Net)
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Salah seorang pendiri Partai Demokrat Wisnu HKP Notonegoro alias Ki Ageng Noto, mengecam langkah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mendaftarkan Demokrat ke Ditjen HAKI Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) sebagai kekayaan intelektual pribadinya.

"Merek Demokrat yang sudah menjadi milik publik tidak semestinya didaftarkan atas nama pribadi. Karena fatsun politiknya, Demokrat bukan milik pribadi SBY," tegas Wisnu dalam keterangan tertulisnya, Minggu (18/4).

Menurut Wisnu, jangankan memiliki, SBY bahkan tak bisa disebut sebagai pendiri Demokrat seperti yang selalu diembuskan loyalis Cikeas. Wisnu pun berkisah tentang sejarah berdirinya Demokrat. Termasuk soal pemilihan logo yang digagasnya.

Asal muasal digagasnya partai Demokrat 20 tahun lalu berawal dari gagalnya SBY mencalonkan diri sebagai Wapres pada Sidang Istimewa MPR RI 2001. Awalnya, kata Wisnu, SBY meragukan partai Demokrat bisa menjadi kendaraan politiknya.

Baca juga : Sudah Terdaftar, Pengajuan Merek Demokrat Oleh SBY Kemungkinan Ditolak

"Ruang perpustakaan rumah Cikeas jadi saksi bisu pertemuan empat mata antara saya dan SBY, guna meyakinkan keseriusan kami membuat partai pengusung capres di pemilu 2004," urai Wisnu.

Usai pertemuan itu, dalam perjalanan pulang dari Cikeas, tengah malam, Wisnu mendapat inspirasi dari lambang segitiga Mercedez Benz di atas kap mobilnya, untuk diadopsi sebagai logo partai Demokrat.

"Keesokan harinya saya menghubungi Vence Rumangkang (pendiri Demokrat), sambil dinner ketemu di Hilton Hotel. Saya tunjukkan rancangan lambang partai Demokrat hasil inspirasi itu berikut arti dan maknanya," kenang Wisnu.

Rancangan Wisnu kemudian disempurnakan di beberapa bagian, atas masukan SBY, hingga menjadi lambang Demokrat kini. "Itu artinya SBY bukan pencipta logo Demokrat, tapi hanya memberikan kontribusi untuk penyempurnaan saja," ungkapnya.

Baca juga : Meski SBY Dan Moeldoko Sahabatnya, Mahfud MD Ingatkan Taat Hukum

Ia membantah klaim putra Vence, Steven Rumangkang, yang mengaku mengerjakan logo Demokrat atas ide dan perintah SBY. "Narasi itu adalah hasil rekayasa dari Zaki (Herzaky Mahendra Putra, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat," tuding Wisnu.

Atas dasar itulah, Wisnu mengirim surat terbuka meminta Kementerian Hukum dan HAM untuk menolak pendaftaran merek Partai Demokrat yang dilakukan SBY.

"Saya/kami mohon dengan hormat demi keadilan dan kebenaran, agar Dirjen HAKI Kemenkumham menolak dengan tegas pengajuan Hak Cipta dan Kekayaan Intelektual oleh saudara Soesilo Bambang Yudhoyono qq. PT. Royal Pesona Indonesia atas Logo/Lambang Partai Demokrat sebagai milik pribadinya," harap Wisnu.

Terakhir, Wisnu mengingatkan SBY agar jangan menghancurkan Demokrat demi ambisi pribadinya. Ia meminta SBY membentuk partai sendiri, jika bernafsu memiliki partai untuk dinastinya.

Baca juga : Andi Mallarangeng Dilaporin Demokrat Versi KLB Ke Polda Metro

"Kenapa SBY tidak mendirikan Partai Yudhoyono saja? dan Demokrat dikembalikan kepada para kader sebagai stakeholder," tandasnya, menyindir. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.