Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Indikator Kematian Covid-19

PKS Suaranya Keras Sekali

Jumat, 13 Agustus 2021 07:15 WIB
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Sukamta. (Foto: Dok. Pribadi)
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Sukamta. (Foto: Dok. Pribadi)

 Sebelumnya 
Dikatakan, kasus kematian adalah angka yang penting sebagai indikator utama keselamatan. Banyaknya kematian, menunjukkan adanya kelemahan dan masalah yang harus segera ditangani dan diantisipasi supaya tidak bertambah jumlahnya. “Belum ada kata terlambat untuk segera melakukan pembenahan data Covid,” tutupnya.

Hasil survei Charta Politika Indonesia terkini menyebutkan, masih banyak masyarakat yang tidak percaya dengan data penanganan Covid-19 Pemerintah. Hasilnya, 53,1 persen mengatakan sangat percaya dan 43,3 menyatakan tidak percaya sama sekali.

Baca juga : Soal Data Kematian, Wakil Ketua MPR: Diperbaiki, Bukan Malah Dihilangkan!

Survei Charta Politika Indonesia yang dilakukan pada 12-20 Juli 2021 di seluruh wilayah Indonesia ini melibatkan 1.200 reponden, dengan margin of error 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memutuskan mengeluarkan angka kasus kematian dari indikator penanganan Covid-19. Alasannya, ada masalah dalam input data akumulasi di beberapa pekan lalu.

Baca juga : Pakar Kesehatan Ingatkan Resiko Hidrasi Pada Masa Kehamilan

Dijelaskan, imbas dikeluarkannya angka kematian dari indikator penanganan Covid-19 diketahui terdapat 26 kota dan kabupaten yang level PPKM-nya turun dari level 4 ke level 3.

Menurutnya, hal itu menunjukkan perbaikan kondisi di lapangan yang cukup signifikan. “Evaluasi tersebut kami lakukan dengan mengeluarkan indikator kematian dalam penilaian,” kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Senin (9/8).

Baca juga : Sidak Ke Tambora, Menko PMK Minta Beras Bansos Jelek Diganti

Dia menegaskan, pemerintah masih menjadikan lonjakan kasus kematian sebagai perhatian khusus. Di antaranya, dengan membentuk tim khusus untuk menangani wilayah-wilayah yang mengalami lonjakan kasus kematian signifikan dalam beberapa minggu terakhir. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.