Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Punya Citra Cemerlang Di Afghanistan
PKS: Indonesia Bisa Jadi Pelopor Perdamaian Lho
Senin, 23 Agustus 2021 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengapresiasi kesigapan dan keberhasilan pemerintah mengevakuasi 26 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Afghanistan. Partai oposisi ini berharap, Indonesia menjadi pelopor perdamaian.
“Evakuasi ini bukan berarti Indonesia melarikan diri dari tanggung jawab dalam keterlibatan menghadirkan perdamaian dunia,” ujar Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Kiai Said: Radikalis Merasa Dapat Angin
Dikatakan, menjaga perdamaian merupakan amanat konstitusi. Hal ini tertuang di dalam Pasal 21 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri. Secara teknis, Indonesia memiliki hubungan baik dengan Afghanistan, baik kelompok yang kalah maupun Taliban.
Wakil Ketua MPR ini menyebut Indonesia bisa menjadi motor perdamaian di sana. Faktanya, Presiden Joko Widodo pernah berkunjung pada Januari 2018, dan disambut baik Presiden Afganistan, Ashraf Ghani yang kini berada di pengasingannya di Uni Emirat Arab (UEA).
Sementara pada Januari 2021, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga bertemu dengan pemimpin militer tertinggi Taliban, Mullah Baradar Akhund, di Doha, Qatar. Artinya, Indonesia mempunyai hubungan baik dengan dua kubu, dan potensial membantu terjadinya rekonsiliasi. “Kementerian Luar Negeri harus terus bersikap konstruktitf mendorong masyarakat dunia membantu menyelesaikan masalah di Afghanistan,” tukasnya.
Alumni Pondok Pesantren Modern Gontor ini tidak ragu menyebut istilah pendekatan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi ihwal polemik di Afganistan. Yaitu : Afghan-Led, dan Afghan-Owned. Maksudnya, mengedepankan maslahat dalam mewujudkan perdamaian di internal Afghanistan. “Sikap Menlu yang bijak ini penting disuarakan di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) maupun Organisasi Kerjasama Islam (OKI),” katanya.
Baca juga : Nih, 5 Kunci Indonesia Bisa Jadi Negara Maju
Hidayat menganalisa, motor perdamaian terutama dari negara luar seperti Indonesia sangat dibutuhkan di Afghanistan. Informasi yang dia dapat, sekalipun Taliban secara de facto menguasai Afganistan, namun masih ada perlawanan dari pemerintahan sebelumnya. [BSH]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya