Dark/Light Mode

Kendalikan Emisi, Indonesia Komitmen Pada Perdagangan Karbon

Jumat, 6 Agustus 2021 22:05 WIB
Meeting World Bank dengan Menteri LHK, Siti Nurbaya dan 4 Wamen untuk Carbon Cap and Trade System, Kamis (5/8)
Meeting World Bank dengan Menteri LHK, Siti Nurbaya dan 4 Wamen untuk Carbon Cap and Trade System, Kamis (5/8)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya menyatakan, perdagangan karbon diupayakan untuk memenuhi komitmen Indonesia kepada masyarakat internasional sesuai dengan konvensi perubahan iklim yang telah diratifikasi, untuk pencapaian target NDC  41 persen dengan dukungan internasional pada tahun 2030.

Hal itu disampaikan Siti saat Meeting World Bank dengan 4 Wakil Menteri Indonesia untuk Carbon Cap and Trade System, Kamis  (5/8) malam,

“Mekanisme perdagangan karbon yang didorong dapat dikembangkan bekerja sama dengan World Bank adalah mekanisme cap and trade. Sistem ini bernama sistem perdagangan emisi. Sistem ini umumnya diterapkan dalam pasar karbon wajib karena untuk sistem ini diperlukan pembatasan emisi gas rumah kaca pada pihak-pihak peserta pasar,” papar Siti.

Baca juga : Ajak Diaspora Indonesia Di Belanda, Bangun Negeri Via Investasi

Dalam pertemuan ini, dibahas juga tentang kebijakan carbon pricing Indonesia dan hal-hal yang sedang terjadi di Indonesia, termasuk dari rezim Kyoto Protokol.  

Dalam sambutannya, Menteri Siti menjelaskan, strategi Indonesia dalam mencapai NDC dengan kombinasi kerja dua sektor besar penurunan emisi pada NDC, yaitu sektor FoLU atau kehutanan dan sektor Energi.

Selain itu, dalam  meeting dengan Bank Dunia ini dijelaskan tentang rencana Carbon Net Sink pada NDC sektor Kehutanan atau FoLU  tahun 2030 yang telah tercantum dalam Updated NDC (Nationally Determined Contribution).

Baca juga : Toyota Indonesia Gelar Vaksinasi Buat Warga Sunter Dan Karawang

“Belajar dari pengalaman negara lain dan keahlian bank dunia dalam mendukung negara lain dan dalam mengembangkan sistem perdagangan karbon. Kami merasa sangat terhormat dapat bekerja sama dengan Bank Dunia melalui kerja sama yang panjang untuk mencapai tujuan tersebut,”ujar Siti.

Eks Sekjen DPD RI ini pun menghargai prinsip-prinsip yang ditekankan Satu Kahkonen, tentang inisitaif, ownership dan menghargai kerja dan data yang nyata, bukan kerja modis atau fakta figuratif  yang bisa menyesatkan.  "Indonesia ingin konsisten, we do what we say and we say what we do,” tegasnya.

Wold Bank Dukung Pendanaan

Baca juga : Menpora Pastikan Jokowi Bakal Undang Kontingen Olimpiade Ke Istana

Sementara Country Director World Bank, Satu Kahkonen beserta expert senior world bank untuk kehutanan dan energi mendukung Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang secara nyata berkaitan proyek penurunan emisi karbon di Kalimantan Timur dan Jambi.
  
Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari dua jam ini, World Bank dapat menangkap dengan  baik isyarat bahwa Indonesia bekerja nyata dan cukup ambisius dan akan mendukung ambisi Indonesia dalam mengurangi emisi karbon seperti pada Updated NDC Indonesia. 

“Cukup jelas langkahnya dan bisa dipahami hal-hal apa yang dibutuhkan dalam mendukung ambisi Indonesia," ujar Kahkonen.

World Bank sangat siap mendukung program-program pembangunan di Indonesia, termasuk dalam pengurangan emisi karbon. World Bank siap membantu melalu dukungan pendanaan untuk memperkuat kapasitas, dan dampingan teknis para ahli. [MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.