Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ribuan Kapal Asing Masuk Perairan Natuna, DPR Ingatkan Kedaulatan NKRI
Selasa, 14 September 2021 11:01 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pengakuan Sekretaris Utama Badan Keamanan Laut (Bakamla), Laksda S Irawan yang menyebut banyak kapal asing masuk perairan Natuna ditanggapi DPR. Anggota Komisi I DPR, Rizki Aulia Natakusumah mengatakan kejadian ini telah mencoreng kedaulatan Indonesia.
"Di satu sisi kita dapat pahami dalam situasi Covid-19 ini pemerintah pasti dalam kondisi fiskal yang sulit. Tapi kami harap pemerintah bisa mengerti prinsip tidak boleh ada kompromi mengenai kedaulatan," kata Rizki saat dihubungi RM.id, Selasa (14/9).
Baca juga : Di Laut Kita Jaya, Buktikan, Jenderal!
Dia menambahkan, saat ini Senayan sedang melakukan pembahasan revisi Undang-Undang Landas Kontinen. Nantinya UU ini akan mengatur luas wilayah hak berdaulat dari Indonesia. "Pertanyaannya, sudahkah pemerintah menyiapkan konsep penjagaan keamanan dan penegakan hukum di perairan kita? Atau akan terus seperti ini?" ujar politisi Demokrat itu.
Fraksi Demokrat berharap kejelasan komitmen dari pemerintah terkait penjagaan kedaulatan NKRI. "Kami berharap, skema pertahanan ke depan juga bisa menjawab dinamika ancaman masa depan," tegasnya.
Baca juga : Ketua KPK Ingatkan Legislator Jabar Jangan Korupsi!
Jangan sampai kejadian ditemukannya sea glider atau unmanned underwater vehicle (UUV) masuk Tanah Air terulang lagi. "Intinya kita sangat mengharapkan adanya kejelasan komitmen dari pemerintah mengenai hal ini, khususnya terkait keamanan di wilayah perairan NKRI. Sekali lagi, tidak boleh ada kompromi urusan kedaulatan negara," terang putra dari pasangan Dimyati Natakusumah dan Irna Narulita itu.
Sebelumnya, di saat rapat dengar pendapat (RDP) Bakamla dengan Komisi I, Sestama Bakamla, S Irawan menyatakan kerap mendeteksi peredaran ribuan kapal asing yang nekat masuk perairan Natuna. Mulai dari kapal Vietnam hingga China. [UMM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya