Dark/Light Mode

Ribuan Kapal China Masuki Natuna

Di Laut Kita Jaya, Buktikan, Jenderal!

Selasa, 14 September 2021 07:25 WIB
Badan Keamanan Laut (Bakamla) menyebut masih ada ribuan kapal China yang memasuki perairan Indonesia tanpa terdeteksi radar (Foto: Dok. TNI AL)
Badan Keamanan Laut (Bakamla) menyebut masih ada ribuan kapal China yang memasuki perairan Indonesia tanpa terdeteksi radar (Foto: Dok. TNI AL)

RM.id  Rakyat Merdeka - Urusan kapal China yang masuk wilayah Indonesia, kembali bikin panas. Bukan cuma satu atau dua, tapi ribuan kapal dari Negeri Panda itu, dilaporkan masuk wilayah Natuna. TNI AL dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) diharapkan bertindak tegas ke kapal-kapal tersebut. Semboyan "Jalesveva Jayamahe atau Di Laut Kita Jaya” harus dibuktikan. Bukan begitu, jenderal?

Informasi adanya ribuan kapal China masuk Natuna disampaikan Sekretaris Bakamla, Laksda S Irawan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, kemarin. RDP yang digelar secara daring dan luring itu, dipimpin Wakil Ketua Komisi I DPR, Utut Adianto. RDP ini juga dihadiri 15 mahasiswa dari berbagai universitas secara daring.

Baca juga : BRI Kantongi Mayoritas Saham PNM Dan Pegadaian

Ada empat agenda dalam RDP tersebut. Yaitu, rencana legislasi tentang keamanan laut, strategi dan kebijakan penguatan kelembagaan, sarana dan prasarana Bakamla, dan kebutuhan alokasi anggaran ideal keamanan laut. Keempat poin ini, dipaparkan Irawan selama 21 menit.

Namun, poin yang paling menarik justru pernyataan Irawan yang mengaku kerap menemukan kapal-kapal asing, yang tertangkap radar berada di daerah overlapping Laut Natuna Utara. Jika dipantau secara langsung dari udara, ternyata ada ribuan kapal Vietnam hingga China.

Baca juga : Menkumham Kasih Santunan Rp 30 Juta Untuk Keluarga Korban Meninggal

Bukan cuma Bakamla yang melihat kejadian serupa. Tiga matra TNI juga ikut menyaksikan kapal-kapal asing hilir mudik masuk perairan kita. "Kami kerja sama dengan Kogabwilhan (Komando Gabungan Wilayah Pertahanan), khususnya di wilayah Laut Natuna Utara. Kami, Kogabwilhan I, dan TNI AU melaksanakan kerja sama mengenai pemantauan udara, dan alhamdulillah mereka mendukung, sangat mendukung untuk Bakamla ini," papar Irawan.

Saat proses pemantauan itu, lanjut Irawan, pihaknya kerap menemukan banyak kapal Vietnam hingga kapal coast guard China, masuk Natuna. "Jujur saja, kalau kita lihat di pantauan radar atau pantauan dari Puskodal (Pusat Komando dan Pengendalian) kami, sampai saat ini di daerah overlapping itu, masih ada 1, 2, 3, 4, 5, 6 kapal-kapal Vietnam. Itu pantauan radar, termasuk kapal-kapal coast guard China," bebernya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.