Dark/Light Mode

Fahri Hamzah: Kita Harus Koreksi Jakarta Sentris, Jangan Cuma Ada 2 Alternatif Capres

Senin, 15 November 2021 16:36 WIB
Ketua DPN Partai Gelora Fahri Hamzah (Foto: Instagram)
Ketua DPN Partai Gelora Fahri Hamzah (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah menantang para elite politik dari Jakarta dan Jawa, yang digadang-gadang sebagai calon presiden (Capres), untuk adu gagasan dengan jagoan lokal. Adu pikiran tentang apa yang akan diperbuat untuk Indonesia.

"Saya bingung dengan cara orang-orang Jakarta ngatur capras-capres ini. Seolah Indonesia Raya ini hanya ada Jakarta dan Jawa. Kalau nyali kalian kuat, buka lapangan pertandingan di seluruh Indonesia sejak awal, untuk tarung terbuka adu gagasan dengan jagoan lokal. Jawab isu-isu mereka!" kata Fahri melalui keterangan tertulisnya, Senin (15/11).

Mantan Wakil Ketua DPR ini yakin, masyarakat ingin mendengar gagasan-gagasan para capres tersebut mengenai isu-isu strategis nasional, soal kebangsaan, dan posisi Indonesia di kancah internasional.

Baca juga : Di Jakarta, Wagub Tameng Gubernur

"Mau ngapain kalian di Sabang-Merauke, Miangas-Pulau Rote? Berani nggak? Debat di IPB soal pertanian, di Uncen soal masa depan Papua, soal batubara dan masa depan bumi di kalimantan, soal budaya di UGM, soal Teknologi di ITB, soal ekonomi di Airlangga, soal INTIM di Unhas, dan lain-lain," papar Fahri.

Fahri juga menantang para capres untuk keliling debat soal Pancasila di Lemhanas dan pesantren-pesantren, soal relasi agama dan negara di depan para pemuka agama-agama, dan soal agenda strategis pendidikan bangsa di depan para guru besar. Juga soal cara memberantas korupsi di depan fakultas hukum dan soal lainya.

"Kita pun ingin dengar sikap capras-capres soal konflik dan dagang antara negara-negara besar, khususnya Amerika dan China. Lalu posisi kita di laut China Selatan, dan berbagai gagasan untuk kerja sama Pasifik. Bagaimana masa depan ASEAN dan GNB serta serangkaian inisiatif RI dari masa lalu?" tegas Fahri.

Baca juga : Yang Digoyang Kok Cuma Anies

Fahri menganggap wajar keinginannya dan orang-orang yang setuju dengannya. Ia mengaku sangat menyayangkan, Indonesia yang luas dan besar, hanya bisa memunculkan dua calon pemimpin. Terlebih, kalau orangnya sama.

"Maafkan, jika saya membayangkan sesuatu yang ideal. Sebab, negara ini layak mendapatkan yang paling ideal. Janganlah lagi pemilihan pemimpin kayak kemarin, beli kucing dalam karung dengan debat ala kelompencapir. Out of the blue alias ujug-ujug calon tinggal dua, podo wae sami mawon," ucapnya.

Fahri mengusulkan, agar sistem Pemilu Legislatif (Pileg) diubah menjadi sistem pemilihan distrik. Anggota MPR hasil pemilihan distrik itu kemudian memilih presiden.

Baca juga : Hari Sumpah Pemuda, Kaum Muda Harus Perkuat Semangat Keindonesiaan

"Daripada kita memilih sistem Pilpres langsung, tapi nggak ada capras-capres yang mau tarung terbuka, ya mendingan Pileg dibuat sistem distrik. Lalu, MPR memilih presiden dari anggota MPR terpilih. Ini lebih jelas," kata Fahri mengusulkan.

"Kita harus koreksi sirkus Jakarta sentris ini. Indonesia luas, rakyatnya banyak dan beragam. Masak pemimpinnya cuman 2 alternatif. Menyebalkan!" tukasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.