Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Keterlibatan Perempuan Masih Minim

Pemilu Belum Ramah Terhadap Kaum Hawa

Sabtu, 1 April 2023 06:45 WIB
Program Officer International NGO Forum on Indonedian Development (INFID) Rizka Antika (ujung kiri) bersama pembicara lainnya usai talkshow
Program Officer International NGO Forum on Indonedian Development (INFID) Rizka Antika (ujung kiri) bersama pembicara lainnya usai talkshow "Menguak Minimnya Capres dan Cawapres Perempuan" di Jakarta, Kamis (30/3/2023). (ANTARA/Fath Putra Mulya).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemilu yang merupakan salah satu instrumen penting dalam menegakkan demokrasi, ternyata belum ramah terhadap kaum hawa. Keterlibatan perempuan dalam pemilu masih minim.

Program Officer International NGO Forum on Indonesian Development (INFID), Rizka Antika mengatakan, urgensi keterlibatan perempuan dalam pemilu perlu digaungkan. Hal ini untuk menunjang diversitas dalam kelompok pengambil keputusan.

“Berbicara diversitas, tentunya berbicara tentang keterlibatan perempuan. Itu salah satu urgensi utama kenapa perempuan harus dilibatkan menjadi pengambil keputusan. Bukan hanya menjadi per­wakilan yang deskriptif, melainkan juga substantif,” ujar Rizka, kemarin.

Baca juga : DPR Minta Tahapan Pemilu Jangan Sampai Terganggu

Menurut dia, salah satu cara untuk mendorong keterlibatan perempuan adalah dengan membangun optimisme. Caranya, kata dia, melalui pembingkaian (framing) karakteristik kepemimpinan perempuan yang khas.

“Perempuan memiliki karakteristik kepemimpinan yang berempati, mau bek­erja sama, kolaboratif, dan mengayomi,” bebernya.

“Sayangnya, karakteristik tersebut tidak banyak dilihat sebagai karakteris­tik yang ideal untuk menjadi pemimpin politik,” sambung Rizka.

Baca juga : Ingat, Nasib Pemilu 2024 Tergantung Kaum Muda

Menurut Rizka, salah satu yang bisa dilakukan adalah bagaimana memban­gun narasi dan memberikan ruang ke­pada perempuan dalam politik. Karena, kata dia, sebenarnya ada beragam bentuk kepemimpinan yang bisa berhasil dalam menangani permasalahan.

“Dorongan urgensi keterlibatan perem­puan ini adalah untuk menekan hegemoni maskulinitas dalam ruang politik. Politik telah didesain oleh laki-laki untuk me­langgengkan hegemoni itu sendiri,” ujarnya.

Rizka mendorong para perempuan harus berupaya lebih untuk masuk ke dalam ranah politik. Kendati, kata dia, ketika baru mau masuk ke ranah politik saja, sebenarnya sudah memberikan harga yang lebih besar karena dia akan menjadi sosok yang menghancurkan hegemoni tersebut.

Baca juga : Pembangunan Berefek Positif Terhadap Kegiatan Ekonomi

“Keterlibatan perempuan di ranah poli­tik juga menemui permasalahan dari segi bias pragmatis. Baik dari parpol (partai politik) atau dari voters (pemilih), menilai bahwa chance (kesempatan) perempuan akan sangat sulit. Jadi, secara pragmatis mereka akan memilih laki-laki saja,” jelas Rizka.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.