Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Muhammadiyah Idul Fitri 31 Maret 2025, Tahun Depan Beralih Dari Hisab Ke KHGT
- Kemenag Resmikan Program Beasiswa Zakat, Dorong Mustahik Lebih Berdaya
- Penerbangan Di Bandara Heathrow Inggris Sudah Mulai Pulih
- Legenda Tinju Dunia Big George Meninggal Dalam Usia 76 Tahun
- Siapkan 30 Ribu Rumah Nakes, Menteri PKP Rajin Tebar Rumah Subsidi

RM.id Rakyat Merdeka - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengidentifikasi beberapa bentuk serangan siber yang bisa mengancam pemilu. Mulai dari yang bersifat sosial, teknis, hingga transmisi.
Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra menjelaskan, serangan sosial biasanya dapat diprediksi karena bentuknya berupa propaganda hitam, hoaks. Serta, ujaran kebencian.
“Serangan teknis, kita melihat ada beberapa serangan yang akan ke database, aplikasi, jaringan. Kalau serangan ke saluran transmisi itu adalah melalui radio, sinyal, dan beberapa hal lainnya,” ujar Ariandi.
Baca juga : Lagi, Sergio Aguero Kena Serangan Jantung
Demi mengantisipasi itu, Ariandi menyebutkan, BSSN sudah meneken kerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Koordinasi itu pun akan terus berjalan hingga selesainya tahapan pemilu.
“Kita juga sudah MoU dengan KPU, sudah saling berkunjung juga satu sama lain. Jadi kita lihat ada beberapa kerentanan dan kita juga sudah beri saran kepada KPU untuk memperbaiki dan lain-lain,” kata dia.
Tak hanya KPU, kerja sama serupa juga dilakukan oleh BSSN bersama kementerian/lembaga yang terkait dengan pemilu. Ariandi menambahkan, BSSN juga siap turun tangan bila kementerian/lembaga tersebut mengalami serangan siber.
Baca juga : Lawan Irlandia, Prancis Menang Tipis
“National Security Operation Center-nya BSSN bekerja 24 jam setiap hari, kita lihat ada anomali-anomali traffic, kita berikan surat resmi kepada kementerian/lembaga yang memang kita lihat ada kerentanan-kerentanan agar diperbaiki dan lain-lain,” kata Ariandi.
Sandiman Ahli Madya, Anton Setiyawan menjelaskan, bahaya serangan siber terhadap Pemilu 2024 sebenarnya tidak terlalu besar. Sebab, pemungutan dan penghitungan suaranya masih dilakukan secara manual.
Namun, menurut Anton, upaya-upaya mitigasi serangan siber tetap harus disiapkan dengan matang. Karena, rekapitulasinya tetap menggunakan sistem.
Baca juga : Perlu Anda Tahu, Jadwal Pemilu 2024, Tanggal Penting dan Tahapannya
“Tinggal kita melindungi sistem di KPU supaya rekapitulasi dan hasil dari pemilu bisa terjaga integritasnya, tidak dirusak orang, tidak ada yang mengganti-ganti, sehingga hasil yang disampaikan sesuai dengan yang ada di bilik-bilik suara,” katanya.
Menurut Anton, KPU telah membangun sistem keamanan siber yang baik untuk pemilu. “Kita berdoa bersama mudah-mudahan bisa kita tangkal dan hindari serangan siber sehingga pemilu bisa berjalan dengan baik,” tegasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya