Dark/Light Mode

PBB Ingatkan Aturan Pemilu

Satu Paslon, Gak Asyik!

Minggu, 16 April 2023 07:15 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal PBB Solihin Pure. (Foto: Facebook)
Wakil Sekretaris Jenderal PBB Solihin Pure. (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Bulan Bintang (PBB) menyoroti pentingnya tercipta minimal dua pasangan calon di Pilpres 2024. Jangan sampai, koalisi luar biasa besar tercipta sehingga hanya menyajikan satu pasangan calon di kon­testasi pesta demokrasi.

“Satu paslon itu nggak asyiik, masa mau lawan kotak kosong he, he,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PBB Solihin Pure, ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Pernyataan ini merupakanpenjelasan kekhawatiran Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra ihwal potensi satu pasangan calon di Pilpres 2024 sebagai konsekuensi koalisi super besar di pesta demokrasi mendatang. Dijelaskan, aturan main pesta demokrasi seperti Pilpres 2024 melarang hanya satu pasang calon. Kontestasi pesta demokrasi, minimal digelar dengan kontestasi mini­mal dua pasang. Menurutnya, lebih baik lagi jika bisa me­munculkan tiga pasang calon.

Baca juga : JRP Insurance Siap Berikan Perlindungan Bagi Para Pemudik

Asumsinya, semakin banyak pasangan, membuat masyarakat lebih banyak mendapatkan pilihan. Terlebih, banyaknya pasangan calon dapat mencegahpolarisasi yang terjadi di dua Pemilu lalu. Intinya, sistem Pemilu di Indonesia sudah mengatur kontestan lebih dari satu. “Sistem Pemilu kita sudah mengatur paslon harus lebih dari satu, syukur-syukur bisa tiga paslon. Intinya, satu paslon haram, dua paslon oke, tiga lebih oke,” ungkapnya.

Politisi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini berharap, seluruh parpol baik di Senayan maupun nonparlemen untuk mengusulkan kader terbaiknya menjadi jagoan di Pilpres 2024. Harapannya, semakin banyak tokoh yang dijagokan,semakin banyak paslon yang meraih tiket kontestasi. “Seperti PBB, kita terus suarakan. Siapapun capresnya, cawapresnya Prof Yusril. Insya Allah. Amin,” harapnya.

Dikatakan, PBB saat ini tengah gencar melakukan sa­fari politik. Terakhir, bertan­dang ke markas Partai Amanat Nasional (PAN), Kamis (13/4). Sebelumnya, PBB melakukan kunjungan ke Partai Gerindra dan Partai Golkar.

Baca juga : Puan Ingatkan Fraksi PDIP Solid Menangkan Pemilu 2024

Dia memastikan, berbagai kunjungan yang dilakukan PBB bukan semata urusan Pilpres 2024. Justru, lebih intensif membahas tentang gaga­san kerja sama saksi bersama di tempat pemungutan suara (TPS). Rencananya, akan ada pengawalan suara bersama an­tara PBB dan PAN. “Tentunya tidak hanya PBB dan PAN saja, tetapi bisa juga bagi semua par­tai koalisi Capres Cawapres, jadi kerja sama di koalisi jauh lebih konkrit. Amankan suara capres plus amankan suara partai,” tutupnya.

Sebelumnya, Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra me­waspadai gelaran Pilpres 2024 hanya diikuti satu pasangan capres dan cawapres. “Belum kelihatan sih, tapi kami me­waspadai jangan sampai hal itu terjadi. Kalau saya kanorang hukum tata negara, selalu ber­pikir antisipatif. Jangan sampai hal-hal yang seperti itu terjadi,” kata Yusril di Kantor DPP PAN, Jakarta, Kamis (13/4) malam.

Menurutnya, koalisi besar yang mewacanakan penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan PDI Perjuangan harus tetap menghasilkan mini­mal dua pasangan capres dan cawapres.

Baca juga : Dirjen Imigrasi Pastikan Kelancaran Layanan Pembuatan Paspor Mendesak

Pakar hukum tata negara ini menjelaskan, UUD 1945 hasil amandemen mengisyaratkan pasangan calon harus dua. Hal ini juga telah didiskusikan bersama Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Intinya, Pemilu tidak dapat dilaksanakan hanya dengan satu pasangan capres dan cawapres. “Masa jabatan Presiden tanggal 20 Oktober sudah selesai, besok siapa yang bertanggung jawab di negara ini? Itu tadi kami dengan PAN sepakat untuk kapan-kapan bertemu, berdiskusi mengatasi krisis seperti bagaimana tadi kami contohkan pada tahun 1998,” pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.