Dark/Light Mode

Hasil Survei Indikator Politik Indonesia

Berkat Kerja Keras Lobi FIFA, Elektabilitas Erick Sebagai Cawapres Terkerek

Rabu, 19 April 2023 16:59 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Istimewa)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perjuangan Erick Thohir dalam isu Piala Dunia U-20, berbuah apresiasi dari masyarakat.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin mengungkap, masyarakat merasakan perjuangan Erick dalam mempertahankan status tuan rumah, hingga meyakinkan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), agar tidak menjatuhkan sanksi berat.

"Persepsi Erick melobi FIFA agar Indonesia tidak terkena sanksi, ternyata punya insentif elektoral," ujar Burhanuddin, saat merilis hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia bertajuk "Isu-isu Mutakhir dan Dinamika Elektoral Pasca Batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20" di Jakarta, Rabu (19/4).

Dalam simulasi delapan nama Calon Wakil Presiden (Cawapres), Burhanuddin mengatakan, Erick mendulang 11,8 persen suara responden atau berada di tiga besar, di bawah Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno.

Baca juga : Survei Indikator Politik: Kepuasan Terhadap Jokowi Capai Level Tertinggi Dalam 8 Tahun Terakhir

"Ada efek elektabilitas buat Erick sebagai Cawapres, terkait jerih payahnya sebagai Ketua Umum PSSI," jelas Burhanuddin.

Sebanyak 72,6 persen responden mengatakan, Erick sudah berusaha optimal dalam memperjuangkan Indonesia, agar tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Sebanyak 63,5 persen responden, menilai Erick berhasil meyakinkan, agar FIFA tidak menjatuhkan sanksi berat untuk Indonesia.

"Ini hajatan pertama Erick dan gagal. Tapi paling tidak, publik tidak menyalahkan Ketum PSSI," papar Burhanuddin.

Baca juga : PLN Indonesia Power Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Serayu

Ganjar anjlok

Sementara elektabilitas Erick terkerek, Ganjar justru sebaliknya. Anjlok gara-gara menolak kedatangan Israel di Piala Dunia U20.

Isu ini dipercaya menjadi penyebab FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia.

"Suara Ganjar turun. Maret, sebelum pembatalan masih lumayan. Tapi, setelah batal, langsung drop sekitar 7-8 persen," beber Burhanuddin.

Baca juga : Indikator Politik: Prabowo Ungguli Anies Jika Head to Head di Putaran 2 Pilpres

"Elektabilitas Erick naik di kalangan masyarakat, yang tahu FIFA batalkan Indonesia. Kalau di Ridwan Kamil dan Sandiaga, tidak ada bedanya," kata Burhanuddin.

Survei nasional IPI digelar pada 8-13 April menggunakan metode wawancara telepon, yang mampu menangkap dinamika opini publik.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) kepada 1.212 responden, dengan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.