Dark/Light Mode

Terpikat Pesona "Anak Kecil"

Minggu, 28 Mei 2023 21:48 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat menjamu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. (Foto: Instagram Prabowo)
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat menjamu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. (Foto: Instagram Prabowo)

Sejak Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi dilantik jadi Wali Kota Solo pada 26 Februari 2021, ada 25 dari 34 menteri anggota Kabinet Indonesia Maju yang hilir mudik ke Solo. Sementara, sisanya (9 menteri), datang saat menghadiri acara pernikahan anak bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, dengan istrinya Erina Gudono.

Gibran akhirnya sibuk dengan berbagai kegiatan yang membuatnya menjadi pusat perhatian. Sejumlah tawaran politik pun mengalir, dari Cagub Jawa Tengah, Cagub DKI Jakarta, hingga Cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Bahkan, adiknya, Kaesang Pangarep, juga kecipratan tawaran politik, sebagai Balon Wali Kota Depok. Saat ini, sejumlah baliho dengan gambar wajah Kaesang dengan lambang PSI bertebaran di Kota Depok.

Adik ipar Gibran, suami dari Kahiyang Ayu, Bobby Nasution, juga mendapat durian runtuh. Sejak menjadi Wali Kota Medan, menumbangkan wali kota petahana, Akhyar Nasution, kader PDIP yang dipecat, menantu Presiden Jokowi tersebut juga rutin dikunjungi para menteri, meski tak sebanyak ke Solo. Bahkan, dalam satu kesempatan, Sang Ketua Al Nahyan, putra Bobby-Kahiyang, turut menjadi sorotan. Al Nahyan asyik berjoget saat Prabowo berpidato didampingi ayahnya.

Baca juga : Bekerja Penuh Waktu Jadi Anak

Pengakuan Gibran pasca "wedangan politik" dengan Prabowo, sebagai "anak kecil" menjadi menarik kita dalami dalam dinamika politik menjelang Pemilu 2024. Kongres Rakyat Nasional ( Kornas), rekan juang politik Jokowi sejak 2014 dan kini berjuang bersama Ganjar Pranowo, menyampaikan pandangan sebagai berikut:

Pertama, bahwa aksi pendekatan sejumlah politisi nasional kepada Presiden Jokowi melalaui Gibran, Bobby, Kaesang, menjadi bukti bahwa elite politik sesungguhnya tidak memiliki ide, gagasan, program untuk ditawarkan kepada publik. Tidak ada figur yang memiliki pengaruh yang kuat, sehingga semua butuh "endorse" Jokowi. Semakin dekat ke Jokowi dan keluarganya, semakin yakin mendapatkan dukungan publik.

Kedua, sebagai "anak kecil", Gibran, Bobby, dan Kaesang akhirnya "matang" sebelum waktunya. Gibran saat ini lebih banyak dibebani urusan politik nasional daripada urusan Solo. Setiap kali Gibran bertemu wartawan, topik yang dibahas justru berkaitan dengan Pilpres. Elite politik bertanggung jawab atas beban berat yang dipikul Gibran saat ini. Gibran, yang seharusnya fokus urus Solo, kini terpaksa membagi waktu dan pikiran mengurus elite politik nasional dan para Capres.

Baca juga : Tingkatkan Kecerdasan Anak Dengan Herbal Alami

Ketiga, bahwa elite politik secara nyata memanfaatkan sekaligus mengeksploitasi Gibran dan adik-adiknya dalam memeroleh perhatian Jokowi dan relawannya. Kepolosan, keramahan, keterbukaan Gibran justru dimanfaatkan elite politik untuk meraih simpati publik. Sadar dimanfaatkan elite politik, membuat Gibran akhirnya memanfaatkan kegenitan para elite politik  "penggemar" Gibran. Maka meski mengaku sebagai "anak kecil", tidak sedang "bermanuver", Gibran berhasil menjadikan dirinya menjadi pusat negosiasi politik nasional melampaui bapaknya Jokowi. Anies Baswedan yang disebut sebagai antitesa Jokowi saja secara khusus mendatangi Gibran, bukan Jokowi.

Keempat, bahwa kelakuan elite politik membuat Gibran akhirnya berselancar dan menikmati dinamika politik nasional. Sehingga meskipun sesama kader PDIP bersama Jokowi dan Ganjar, Gibran hingga kini justru memberi ruang terbuka kepada Prabowo dan Ganjar. Gibran sedang mengirim pesan bahwa kini dirinya telah memiliki posisi dan kekuatan untuk melakukan negosiasi politik dengan siapa pun.

Kelima, bahwa Pilpres sejatinya pertarungan ide, gagasan, dan program. Maka pendukung Ganjar sebagai capres yang akan melanjutkan program Jokowi, harus mulai menyampaikan konsepsi kepemimpinan, ide, gagasan, serta program. Begitu juga dengan pendukung Anies Baswedan sebagai capres antitesa Jokowi. Hal yang sama harus disampaikan pendukung Prabowo maupun Airlangga Hartarto. Sehingga rakyat disuguhi berbagai informasi yang semakin lengkap. Pertarungan ide, gagasan, program kepemimpinan akan membuat dinamika politik kita menarik, tidak sekedar wedangan, ngopi, atau makan nasi kebuli.

Baca juga : Divonis Kebiri, Ayah Yang Perkosa Anak Kandungnya Di Buol

Kornas mengapresiasi Presiden Jokowi bersama pemerintah yang berkomitmen menyelenggarakan Pemilu 2024 dengan baik. Kornas juga berkomitmen untuk mengawal Jokowi hingga 2024 sembari berjuang bersama Ganjar membujuk dan meyakinkan rakyat. Sebab jika rakyat ingin program yang saat ini sudah baik, maka Ganjar lah satu-satunya capres yang pasti akan melanjutkan seluruh program pembangunan yang sudah, dan sedang dikerjakan Presiden Jokowi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.