Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Di China, menjadi seorang anak bisa menjadi mata pencaharian. Upahnya bisa mencapai 4.000 yuan atau sekitar Rp 8,8 juta.
Seperti wanita bernama Nianan (40). Dia memilih berhenti bekerja dari sebuah perusahaan dan memilih bekerja penuh waktu sebagai anak dari orangtuanya.
Disebut bekerja, karena Nianan mendapat bayaran atas pekerjaannya itu. Dalam sebulan, Nianan setidaknya mendapat upah sekitar 4.000 yuan, atau sekitar Rp 8,8 juta.
Baca juga : Kinerja Kinclong, Bank DKI Jadi BUMD Terbaik 2023
Tugas yang harus dilakukannya pun terbilang tidak begitu berat. Antara lain harus memberikan waktu selama satu jam untuk berdansa dengan orangtuanya. Dia juga menemani berbelanja.
Di malam hari, bersama ayahnya, Nianan memasak makan malam. Nianan mengatakan, berada di dekat orangtuanya merupakan terapi.
“Pengaruh yang paling besar adalah keinginan untuk mendapatkan lebih banyak uang,” ujar Nianan, dilansir India Times, kemarin.
Baca juga : Genjot Penjualan, Beaudelab Rebranding Jadi Newlab
Sebelumnya, Nianan bekerja di sebuah kantor berita selama 15 tahun. Namun, pada 2022, tugas-tugasnya berubah, dan tingkat stressnya meningkat.
Konsep bekerja penuh waktu sebagai anak, jadi populer di Negeri Tirai Bambu. Istilah bekerja penuh waktu sebagai anak berarti sang anak membuat keputusan untuk bergantung pada orang tua.
Sang anak mendapatkan dukungan keuangan dan mendedikasikan waktu untuk tanggung jawab pengasuhan. â–
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya