Dark/Light Mode

Puan-AHY Bertemu Bulan Ini, Ada Peluang Rujuk Demokrat-Banteng

Jumat, 16 Juni 2023 08:32 WIB
Ketua DPP PDIP Puan Maharani bersalaman dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (Foto: Istimewa)
Ketua DPP PDIP Puan Maharani bersalaman dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) semakin matang. Pertemuan itu direncanakan digelar bulan ini. Bisa pekan ini, atau pekan depan. Pertemuan ini pun membuka peluang rujuk antara Demokrat dengan Banteng.

Kabar pertemuan Puan-AHY akan bertemu bulan ini disampaikan Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief. Namun, soal detailnya, Andi meminta publik menunggu. "Mungkin dalam waktu dekat ya, bisa dalam akhir minggu ini atau awal pekan depan. Tunggu aja," ucapnya, kemarin.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan hal serupa. Kata dia, pertemuan Puan-AHY bakal segera berlangsung. Komunikasi intens sudah dilakukan PDIP dengan Sekjen DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya. "Mudah-mudahan dapat dilaksanakan dalam waktu dekat," kata Hasto.

Pertemuan ini sangat istimewa, lantaran sangat kental dengan nuansa Pilpres. Sebelumnya, Puan menyatakan bahwa AHY masuk dalam radar penjaringan cawapres untuk Ganjar Pranowo. Demokrat pun merasa tersanjung dengan hal ini, meski tetap menyatakan setiap dengan Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan.

Baca juga : Relawan Bersama Ganjar Untuk Indonesia, Perdana Deklarasi Di Aceh

Ganjar sudah menyatakan, jika diperlukan, dirinya akan ikut dalam pertemuan itu. Namun jika tidak, juga tidak masalah. Gubernur Jawa Tengah ini mengaku telah melakukan komunikasi dengan elite Partai Demokrat, meski secara informal.

"Saya juga komunikasi dengan kawan-kawan kok, secara informal. Kalau secara formal, karena antarpartai, ya kita berikan nanti. Kalau saya (perlu datang), ya akan datang," ucapnya.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, dengan adanya pertemuan ini, peluang PDIP-Demokrat untuk rujuk terbuka lebar. Namun, hal tersebut tergantung bagaimana proses negosiasi, lobi, dan chemistry kedua parpol.

Yang jelas, kata dia, kalau terjadi, ini pertama kali dalam sejarah. Setelah 20 tahun lamanya hubungan komunikasi politik PDIP dengan Demokrat membeku. Ini juga kali pertamanya dalam sejarah, PDIP membuka diri, membuka komunikasi dengan Demokrat.

Baca juga : Ryan Kurnia Mulai Adaptasi Bareng Skuad Maung Bandung

Menurut Adi, ajakan pertemuan ini bukan kaleng-kaleng. Sehingga tak mungkin jika pembahasannya sekadar persoalan bangsa. "Jadi, ini cukup serius tawaran PDIP mengajak Demokrat menjadi bagian dari koalisi," ucapnya, tadi malam.

Jika kedua parpol sepakat, rujuk pasti terjadi. Lebih dari itu, menurut Adi, jika PDIP setuju dengan AHY dan Demokrat menerima pinangan banteng, bisa jadi Ganjar dan AHY berduet. "Meski secara prinsip, kuncinya tergantung ketua umum antar partai tersebut," katanya.

Sekalipun pada pertemuan tersebut AHY tidak ditawari posisi cawapres, potensi rujuk tetap terbuka. Sebab, bisa saja PDIP menawarkan sharing power yang setara atau lebih dari posisi cawapres. Sebut saja sejumlah menteri koordinator. "Bukan tidak mungkin tawaran ini diterima Demokrat," ucap Adi.

Jika itu terjadi, nasib Koalisi Perubahan bakal wassalam. Anies terancam gagal maju karena tidak mencukupi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) dalam Pilpres 2024 sebesar 20 persen kursi di parlemen atau 25 persen suara sah nasional.

Baca juga : Airlangga: Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia, ASEAN Punya Peran Penting

Menanggapi hal ini, politisi NasDem Saan Mustopa memastikan, Koalisi Perubahan tidak merasa terancam dengan rencana pertemuan Puan-AHY. Pasalnya, NasDem, Demokrat, dan PKS, yang tergabung dalam Koalisi Perubahan, telah sepakat menaati butir-butir piagam deklarasi koalisi. Hanya satu yang belum disepakati, yakni cawapres.

Saan menghargai rencana pertemuan Puan dan AHY. "Itu hak masing-masing partai. Dan tentu sebagai fungsionaris partai di luar dua partai itu, menghargai itu. Menghargai dan tidak mau ikut campur," pungkasnya.â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.