Dark/Light Mode

Perkuat Sosialisasi Dan Pengawasan

Penyelenggara Pemilu Kudu Gandeng K-Popers

Kamis, 10 Agustus 2023 06:45 WIB
Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) periode 2008-2012 Wahidah Suaib. (Foto: Antara)
Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) periode 2008-2012 Wahidah Suaib. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - K-Popers atau kelompok penggemar musik Korea, layak digandeng para penyelenggara pemilu. Selain kuantitasnya yang banyak, K-Popers juga punya kekuatan the power of hashtag.

Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) periode 2008-2012 Wahidah Suaib mengatakan, seiring berkembangnya zaman, partisipasi pemilu tidak hanya terbatas oleh kelom­pok pemantau atau aktivis kampus saja. Namun, partisipasi masyarakat yang lebih luas, termasuk K-Popers.

“Kelompok anak muda seperti para penggemar musik Korea alias K-Popers, bisa digandeng untuk partisipasi, bisa membantu mengantisipasi kecurangan dan kerawanan pemilu,” kata Wahidah di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Bos Pertamina Pantau Langsung Penyaluran LPG 3 Kg Dari Command Center

Wahidah mengatakan, partisipasi masyarakat harus dikembangkan, tidak lagi model klasik seperti dulu yang betul-betul didominasi para aktivis, baik aktivis kampus maupun aktivis lainnya. Para K-Popers, layak dilibatkan dalam pesta demokrasi lima tahunan.

“K-Popers itu kan punya kekuatan the power of hashtag. Mereka paling jago men-trending-kan. Misalnya isu tentang artisnya,” kata Wahidah.

Selain itu, K-Popers juga punya solidar­itas tinggi. Contohnya, ketika K-Popers turut menyoroti isu Undang-undang (UU) Cipta Kerja. Mereka sangat intens meng-hashtag-kan isu-isu yang disepakati untuk di-trending-kan di media sosial (medsos).

Baca juga : Muslimah Ganjar Adakan Sosialisasi Penanganan Dan Pencegahan Stunting Di Jakarta

“Lihat saja deh waktu advokasi untuk UU ciptaker, bukankah tren-tren itu dipengaruhi oleh para Kpopers,” jelas Wahidah.

Dia menekankan, peran K-Popers aktif di pemilu bukan diajak demi kepentingan politik. Kata dia, penyelenggara pemilu perlu mengajak kelompok K-Popers un­tuk memperkuat partisipasi politik.

“Simpel saja, tidak perlu memantau pemilu, tapi cukup menjadi, misalnya teman kolaborasi Bawaslu dalam sosial­isasi,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.