Dark/Light Mode

Ganjar-Yenny Mencuat, Sandi Terancam Gigit Jari

Rabu, 16 Agustus 2023 08:37 WIB
Ganjar Pranowo bertemu istri Gus Dur Sinta Nuriyah Wahid dan Yenny Wahid. (Foto: Instagram Ganjar)
Ganjar Pranowo bertemu istri Gus Dur Sinta Nuriyah Wahid dan Yenny Wahid. (Foto: Instagram Ganjar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasca kunjungan Ganjar Pranowo ke kediaman keluarga Presiden ke-4 RI Abdurrachman Wahid atau Gus Dur, memunculkan manuver politik baru. Putri Gus Dur, Yenny Wahid tiba-tiba mencuat untuk dijodohkan dengan Ganjar di Pilpres 2024. Kalau wacana ini terus menguat, maka Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang sudah lama incar posisi Cawapres Ganjar, terancam gigit jari.

Ganjar datang ke rumah Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (13/8) malam. Capres yang diusung PDIP itu, mengaku ingin bersilaturahmi dengan keluarga eks Ketum PBNU itu, khususnya istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid. Yenny ikut mendampingi ibunya berbincang dengan Ganjar.

Yenny juga yang menyambut Ganjar di pintu masuk rumahnya. Keduanya tampak begitu akrab dan mesra. Bahkan, saat Ganjar bertemu dengan Ibu Sinta, ketiganya sempat terekam tertawa lepas dalam suasana yang tidak terlalu formal.

Menurut Yenny, Ganjar memang sudah lama memiliki hubungan dekat dengan keluarga Gus Dur. Kata dia, di tengah kesibukannya, Gubernur Jawa Tengah 2 periode itu, kerap berkunjung pada saat peringatan haul Gus Dur.

Tak hanya di kediaman Gus Dur, Yenny juga mengaku siap mendampingi Ganjar untuk ziarah ke makam Gus Dur di Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Namun, Yenny menolak bila kedekatanya dengan Ganjar dikaitkan dengan jalan Ganjar mencari sosok Cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024

“Kami tidak bahas Cawapres. Urusan politik praktis, nanti saya sama Mas Ganjar saja akan mojok sendiri. Ada saatnya nanti," kata Yenny.

Baca juga : Sowan Ke Nyai Sinta Nuriyah, Ganjar: Menyambung Sanad Perjuangan Gus Dur

Melilhat kedekatan Ganjar dengan Yenny, isu menduetkan keduanya di Pilpres 2024 langsung mencuat. Apalagi sebelumnya, Yenny sempat menyatakan siap bila ada yang meminangnya di Pilpres 2024.

Mungkinkah duet Ganjar-Yenny terwujud? Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, pertemuan Ganjar dengan keluarga Gus Dur adalah momen pertemuan kultural. Ganjar memang sudah lama dekat dengan keluarga Gus Dur. Basarah menyebut Ganjar mengagumi sosok Gus Dur dan pemikirannya dan kerap dijadikan referensi dalam agenda-agenda kenegaraan.

"Saya kira, itu peristiwa kultural yang sangat mungkin terjadi antara dua tokoh nasionalis-religius," kata Basarah.

Terkait dorongan agar keduanya berpasangan, Basarah menilai, lumrah saja. Menurutnya, Yenny memang masuk dalam daftar Cawapres Ganjar. Tentunya, sah-saja bila kemudian ada yang mendorong duet Ganjar-Yenny. Namun, selain Yenny, masih ada nama lain yang juga masuk bursa Cawapres Ganjar. Mulai dari Sandiaga Uno, Menko Polhukam Mahfud MD, eks Panglima TNI Andika Perkasa, hingga Menteri BUMN Erick Thohir.

“Semua nama itu muncul di permukaan publik,” tegas Wakil Ketua MPR ini.

Menurut Basarah, semua nama itu mempunyai peluang cukup tinggi menjadi pendamping Ganjar. Tentu, pihaknya akan melihat perkembangan pasangan capres-cawapres yang diusung partai lain. "Kita tunggu nanti pada batas akhir pendaftaran capres-cawapres yang telah diatur KPU,” bebernya.

Baca juga : Yenny Ternyata Tergoda Jadi Cawapres Anies

Bagaimana tanggapan Sandi? Ketua Bappilu PPP ini tampaknya tak terpengaruh dengan peluangnya menjadi Cawapres Ganjar semakin kecil. Justru, Sandi makin pede bisa bersanding dengan Ganjar. Meskipun nantinya, duet dirinya dengan Ganjar memiliki pekerjaan rumah yang tidak mudah.

"Saya justru memikirkan bagaimana kalau digandeng oleh PDIP untuk menjadi wakil Pak Ganjar. Karena tugasnya sangat berat, tugasnya meyakinkan masyarakat bagaimana memilih sebuah gagasan yang berpihak kepada anak-anak muda," kata Sandi,  dalam keterangan tertulis, kemarin.

"Memilih sebuah gagasan yang berpihak kepada harga-harga murah, memilih sebuah gagasan yang mengedepankan persatuan, bukan pernyataan-pernyataan yang saling menjatuhkan. Ini yang menjadi tugas saya," tambahnya.

Karena itu, Sandi menegaskan tak ingin berspekulasi atas konfigurasi Capres dan Cawapres yang masih dibicarakan partai-partai pengusung Ganjar. Sebab, penetapan capres dan cawapres 2024 bergantung terhadap keputusan para pimpinan partai politik, termasuk keputusan Megawati dan Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono.

Sandi memilih akan tetap fokus pada isu utama kebangsaan, yakni pemulihan ekonomi, percepatan pembangunan, penciptaan peluang usaha dan lapangan kerja. Sandi berharap program yang ditawarkan ke masyarakat dapat diterima masyarakat dan pemilih PPP.

"Saya nggak mau berandai-andai, saya akan fokus kepada hal-hal yang positif saja untuk menarasikan bahwa apa yang kita tawarkan kepada masyarakat bisa mendapatkan tempat di hati mereka dan mereka akan memilih PPP," ungkap Sandi

Baca juga : Gardu Ganjar Meriahkan Pelaksanaan Pesta Laut Carita Di Banten

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memberikan acungan jempol terhadap langkah politik Ganjar yang mendekati keluarga Gus Dur. Kata dia, mendekati keluarga Gus Dur artinya mendekati basis massa NU, yang terbesar di Indonesia, bahkan di dunia.

"Hampir 50 persen orang Indonesia dekat dengan NU. Di saat yang sama, Ibu Sinta dan Mbak Yenny salah satu representasi simbolik yang sangat krusial bagi warga NU," kata Burhan.

Burhan mengatakan, Ganjar yang saat ini diusung dua parpol yaitu PDIP dan PPP, punya potensi menang jika mampu mendapatkan dukungan dari basis massa NU. “Itulah kenapa semua Capres saat ini berebut garap suara NU,” tegas Burhan.

Senada disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin. Ujang menuturkan, hubungan Ganjar dengan keluarga Gus Dur bukan baru ini terbangun. Melainkan sudah sejak lama. Bahkan, Ganjar kerap hadir di kegiatan-kegiatan haul Gus Dur dan acara yang diselenggarakan NU. Baik di Jakarta maupun di Jombang.

"Ya, Ganjar ada chemistry lah dengan Bu Sinta dan Mbak Yenny," jelas Direktur Indonesia Political Review (IPR) itu.

Lebih lanjut, Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) ini menganalisa bahwa kedatangan Ganjar ke kediaman keluarga Gus Dur ini sekaligus untuk melakukan penjajakan koalisi. "Ganjar tentu ingin Mbak Yenny ikut mendukung dirinya karena dia dianggap representasi dari Gus Dur dan Nahdliyyin saat ini. Bisa jadi diajak jadi cawapres juga. Karena semua capres ini kan berharap wakil dari NU," pungkas Ujang.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.