Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Imin Cs Nyeberang Ke KPP
PAN: Biar Nggak Salah Tafsir, PKB Bagusnya Pamitan
Jumat, 1 September 2023 08:26 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menegaskan, partainya menghormati keputusan PKB untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP).
Saleh menilai, keputusan itu adalah yang terbaik untuk PKB. Pasalnya, sejak Golkar dan PAN mendukung Prabowo, PKB memperlihatkan kesan tidak nyaman.
Dia bilang, hal itu terlihat dari wacana dan pernyataan yang disampaikan pengurus PKB ke publik.
"Kita semua kan sama-sama sudah paham. PKB terkesan khawatir terhadap adanya kompetitor lain dalam penentuan cawapres Prabowo. Andaikata Cak Imin disepakati sebagai cawapres Prabowo, pastilah PKB akan tetap di Koalisi Indonesia Maju," beber Saleh dalam keterangannya, Jumat (1/9).
Baca juga : Pantauan Orang PDIP: Prabowo Berubah, Nggak Pemarah Lagi
Menurutnya, ini bukan soal masuknya Golkar dan PAN. Bukan juga soal perubahan nama koalisi.
"Ini adalah manuver PKB untuk mencari tempat bagi Cak Imin, sebagai cawapres. Di banyak kesempatan, hal ini disampaikan para pengurus PKB secara terbuka," imbuh politisi dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Utara II.
Saleh memaparkan, Koalisi Indonesia Maju sebetulnya belum pernah secara khusus membicarakan sosok untuk cawapres Prabowo.
Tahapannya, masih pengumuman nama dan penyusunan agenda bersama.
Baca juga : Ganjar Nggak Bebas Pilih Pasangannya Sendiri
Soal cawapres, akan ditentukan kemudian dengan pendekatan musyawarah mufakat. Semua partai akan dilibatkan secara adil dan setara.
"Di KIM, tidak ada yang ditinggalkan. Semua dilibatkan dan diajak bicara. Kalau ada yang merasa ditinggalkan, itu mungkin hanya cara untuk mencari jalan keluar yang halus. Kan tidak elok keluar tanpa ada alasan? Itu juga bagian dari politik," tutur Saleh.
Politisi kelahiran 5 April 1974 ini berpendapat, jika PKB memang betul akan bergabung dengan KPP, sebaiknya disampaikan saja secara terbuka.
PKB sudah sepantasnya pamitan dengan semua partai Koalisi Indonesia Maju. Sikap itu tentu akan sangat patriotik dan ksatria.
Baca juga : Airlangga Cek Kondisi Ekonomi Pasca Pandemi
"Waktu bergabung dulu kan sangat baik. Bahkan, ada tanda tangan piagam kerja sama. Dan itu masih berlaku. Kalaupun mau keluar dan gabung ke yang lain, paling tidak partai-partai di KIM diberitahu secara resmi. Supaya tidak ada tafsir yang salah dan tidak tepat," ujar Saleh.
"Sampai sekarang, informasinya kan masih diperoleh dari media. Itupun disampaikan oleh pengurus partai Demokrat. Apakah benar akan pindah atau masih tetap bersama, belum ada pemberitahuan dari PKB," pungkas mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya