Dark/Light Mode

Ketua DPP PDIP Said Abdullah: Poros Politik Pengusung Ganjar Paling Solid

Jumat, 1 September 2023 11:12 WIB
Ketua DPP PDIP Said Abdullah (Foto: Humas DPR)
Ketua DPP PDIP Said Abdullah (Foto: Humas DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIPSaid Abdullah menegaskan, kerja sama politik partai pendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 adalah yang paling solid.

Pernyataan ini disampaikan Said, mengomentari rencana Demokrat yang memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Menyusul rencana duet Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal capres-cawapres pada Pilpres 2024.

"Kenyataan ini menandakan, sejauh ini, poros politik yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, adalah yang paling solid," ujar Said dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (1/9).

Kerja sama partai politik pendukung bakal capres Ganjar Pranowo beranggotakan PDI Perjuangan, PPP, Perindo, dan Hanura.

Sementara Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal capres, beranggotakan Partai Gerindra, PKB, PAN, dan Partai Golkar.

Baca juga : Mega Menjamu OSO Dengan Mie Goreng

Sedangkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres terdiri atas NasDem, Partai Demokrat, dan PKS.

Belum Komentar

Sejauh ini, Anies belum memberikan komentar terkait kerja sama politik NasDem dan PKB. Ataupun mengumumkan Muhaimin Iskandar sebagai pendampingnya di Pilpres 2024.

Setali tiga uang, PKB pun belum menyampaikan pengumuman apa pun terkait hal ini.

Saat ini, PKB belum resmi undur diri dari Koalisi Indonesia Maju, yang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.

Dinamika Politik

Said menilai, wacana duet Anies-Cak Imin yang mencuat sesudah pengumuman pergantian nama koalisi, menunjukkan dinamika politik yang masih sangat tinggi.

Baca juga : Elektabilitas Ganjar Bangkit!

Meski ditandai berbagai bentuk dansa politik dan penandatanganan kerja sama politik di muka publik, fakta politik justru menunjukkan hal lain.

"Bongkar pasang kerja sama menjelang masa pendaftaran capres dan cawapres, masih sangat dinamis. Ibarat  mur dan baut, masih bisa buka dan pasang," ujar politisi kelahiran Sumenep, 22 Oktober 1962.

Karena itu, Said berpendapat, kerja sama politik haruslah didasarkan ide dan cita-cita bersama ke depan.

Kerja sama politik, mestinya didasarkan pada semangat bersama yang lebih mendasar  dalam melihat ihwal penting tantangan bersama sebagai sebuah bangsa.

"Model kerja sama politik seperti ini akan jauh lebih kokoh, ketimbang kerjasama yang didasarkan pada politik dagang sapi," ucap Said.

Baca juga : Ganjar Paling Menanjak

Dia bilang, kerja sama politik PDIP disemangati oleh politik gotong royong dan membangun ikatan batin.

Partai berlambang banteng moncong putih menghindari model politik dagang sapi. Karena berburu kekuasaan semata, cenderung mengabaikan suasana kebatinan publik.

"Angka split ticket voting sebagaimana yang tergambar pada survei Indikator Politik, Litbang Kompas dan LSI yang terbaru sangat besar," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.