Dark/Light Mode

Simulasi Top of Mind Indikator, Prabowo Subianto Teratas

Jumat, 20 Oktober 2023 17:35 WIB
Prabowo Subianto (Foto: Instagram)
Prabowo Subianto (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil riset terbaru Indikator Politik Indonesia mengukuhkan nama Prabowo Subianto sebagai capres yang paling banyak meraih dukungan, jika Pilpres digelar pada hari ini.

Dalam simulasi Top of Mind yang tidak memberikan pilihan jawaban apa pun, Prabowo menempati peringkat teratas dengan angka elektabilitas 30,7 persen. Disusul Ganjar Pranowo 27,9 persen, Anies Baswedan 16,9 persen, dan Jokowi 2,5 persen. Nama-nama lainnya di bawah 1 persen.

Mengapa ada nama Jokowi? Mengomentari hal ini, Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, dalam simulasi Top of Mind, kadangkala ada satu, dua, atau tiga responden yang spontan menyebut nama capres mereka. Padahal, capres yang bersangkutan tidak punya hak konstitusional untuk maju lagi. Misalnya saja, Pak Jokowi.

Baca juga : Investasi Pertanian Ikut Terhambat Nih

“Tapi, makin lama makin sedikit orang yang menyebut nama Pak Jokowi. Karena mereka terinformasi, Pak Jokowi tidak bisa maju lagi,” ujar Burhan dalam keterangan virtual, Jumat (20/10/2023). 

Survei nasional bertema Pergeseran Dukungan Partai dan Capres Jelang Pendaftaran Capres dan Cawapres 2024 ini dijalankan Indikator pada 2-10 Oktober 2023, atau sebelum terbit putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengizinkan seseorang yang berpengalaman sebagai kepala daerah boleh maju pilpres, sekalipun belum berusia 40 tahun. Juga sebelum masa pendaftaran capres-cawapres dimulai pada 19 Oktober 2023.

Penarikan sampel dari populasi penduduk yang telah memiliki hak pilih, dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling. Sampel basis yang berjumlah 1.200 orang, berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Setelahnya, dilakukan oversample di 12 Provinsi yakni Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan Sulawesi Selatan. Sehingga, total sampel berjumlah 4.300 responden.

Baca juga : Survei Ipsos: Ganjar-Sandi Tumbangkan Prabowo-Gibran

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error/MoE) sekitar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sementara MoE di wilayah oversample adalah sebagai berikut:

- DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan masing-masing sampel 400 responden memiliki toleransi kesalahan (MoE) sekitar ±5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

- Sumatera Utara dan Banten dengan masing-masing sampel 350 responden, memiliki toleransi kesalahan (MoE) sekitar ±5,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga : Pro08 Usulkan 3 Tokoh Muda Jadi Cawapres Prabowo, Nomor 3 Tak Disangka

- Sumatera Selatan, Lampung dan Sulawesi Selatan dengan masing-masing sampel 300 responden memiliki toleransi kesalahan (MoE) sekitar ±5,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

- Jambi, Bangka Belitung dan Kepulauan Riau dengan masing-masing sampel 250 responden memiliki toleransi kesalahan (MoE) sekitar ±6,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.