Dark/Light Mode

Komersialisasi Riset UEA-Kementan Mandek

Investasi Pertanian Ikut Terhambat Nih

Kamis, 19 Oktober 2023 07:20 WIB
Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo. (Foto: Ist)
Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan mendorong Pelak­sana Tugas (Plt) Menteri Per­tanian Arief Prasetyo Adi mengeva­luasi pelaksanaan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama pertanian antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA). Kerja sama ini dinilai berjalan mandek, terutama dalam komersialisasi riset di Lembang.

Sebagai latar, Indonesia dan UEA meneken 16 kesepakatan kerja sama pada awal tahun 2020. Kesepakatan ini terdiri dari 5 perjanjian kerja sama antara dua Pemerintah dan 11 lainnya antara pelaku usaha di kedua negara.

Baca juga : Komisi VI DPR Harap Pemerintah Proteksi Pembuangan Limbah Radioaktif

Kesepakatan kerja sama tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi saat pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA Mohamed bin Zayed di Istana Kepresidenan Qasr Al Watan, di Abu Dhabi, UEA, Minggu (12/1/2020).

Salah satu kerja sama, yakni antara Elite Agro LLC, UEA dan Indonesian Agency for Agricultural Research and Development (IAARD) dengan Kementerian Pertanian RI. Kerja sama terkait “Research and Development Collaboration for Agricultural Crops Commercialization” di Lembang, Jawa Barat.

Baca juga : Ganjar Tawarkan Konsep Investasi Kawasan Industri Kesehatan Ke Ratusan Pengusaha

Adapun kerja sama ini terkait penyiapan greenhouse modern dan ruang pengolahan pascapanen dengan memanfaatkan lahan di Kebun Percobaan di Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) sekitar 15-20 hektare di Lembang.

Elite Agro berniat memanfaatkan lahan Balitsa di Lembang ini untuk komersialisasi tanaman hortikultura jenis beri-berian dan juga sayuran dengan teknologi pertanian modern.

Baca juga : Pejabat Kementan Teken Pakta Integritas Zero Tolerance For Integrity

Namun, implementasi dari MoU kerja sama pertanian tersebut tidak berjalan mulus. Informasi yang dihimpun, Elite Agro LLC, UEA, keberatan dengan biaya sewa lawan yang akan digunakan Alite Agro di Lembang.

“Bayar sewanya itu terlalu mahal menurut mereka. Bagi mereka, sewa lahan sebesar Rp 15 miliar (per tahun) itu cukup tinggi,” kata sumber ­Rakyat Merdeka yang mengikuti per­kembangan MoU di Lembang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.