Dark/Light Mode

Ganjar Bicara Banteng Nyeruduk Kalau Dilukai

Jumat, 3 November 2023 08:13 WIB
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD usai menyerahkan berkas pendaftaran Capres dan Cawapres 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (19/10). (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD usai menyerahkan berkas pendaftaran Capres dan Cawapres 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (19/10). (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ganjar Pranowo membakar semangat para pengurus PDIP dengan berbicara mengenai filosofi sifat Banteng. Kata Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD ini, pada dasarnya Banteng tak suka mengusik pihak lain. Namun, kalau dicolek dan diganggu, Banteng akan nyeruduk.

Hal ini disampaikan Ganjar di hadapan puluhan pengurus DPD PDIP Bali, Denpasar, Kamis (2/11/2023). Sebelumnya, kader PDIP Bali sedang jengkel dengan ulah Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya yang memerintahkan Satpol PP mencopoti baliho Ganjar-Mahfud dan bendera PDIP menjelang kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Gianyar, Selasa (31/10).

"Banteng tidak pernah cengeng. Kita tidak akan menyakiti orang lain, kita akan jaga. Namun, kalau kemudian Banteng dicolek, dilukai, maka pasti akan menyeruduk semuanya. Itu dasarnya," ucap Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode ini memastikan, Banteng akan terus bergerak memenangkan dirinya dan Mahfud di Pilpres 2024. Karena itu, dia meyakini, pertemuan tersebut bisa memperkokoh semangat kader PDIP dalam menghadapi pesta demokrasi lima tahunan. 

Baca juga : PMI Gelar Operasi Katarak Untuk 150 Pasien Di Maluku

Dia lalu bicara mengenai keputusan Gibran Rakabuming Raka yang menerima pinangan Prabowo Subianto menjadi Cawapres. Ganjar menegaskan, masuknya Gibran ke kubu Prabowo tak mengurangi keyakinannya untuk memenangi Pilpres.

"Kemarin saya sampaikan, apakah dengan situasi politik itu ke sana, Bapak Ganjar masih yakin menang? Kita makin yakin menang, makin yakin," tegasnya.

Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster ikut memompa semangat para anak Banteng untuk memenangkan Ganjar-Mahfud di Pulau Dewata. Koster menargetkan 95 persen suara warga Bali masuk ke kantong Ganjar-Mahfud. "Ini tidak bisa ditawar lagi," ucap mantan Gubernur Bali tersebut.

Koster meyakini, perolehan suara Ganjar-Mahfud di Bali bakal mengulang kesuksesan Jokowi Ma’ruf di Pilpres 2019. Saat itu, Jokowi-Ma'ruf menang telak dari pasangan Prabowo-Sandiaga, dengan memperoleh 92 persen. "Apalagi, sekarang pasangan ini konkret sekali, Bapak Ganjar dan Bapak Mahfud, saya kira sangat baik," cetus 
mantan Gubernur Bali itu.

Baca juga : Besok, Ganjar-Mahfud Bareng Mega Nyekar Ke Makam Bung Karno Di Blitar

Koster pun meminta para kader PDIP untuk semakin rajin turun ke bawah mensosialisasikan Ganjar-Mahfud. "Sekarang tugas kita menyakinkan masyarakat bahwa pasangan yang kita usung ini betul-betul mampu membawa kemajuan bagi Tanah Air, bangsa, dan negara kita, menyejahterakan masyarakat kita di Indonesia," lanjutnya.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro, menilai terdapat dua makna tersirat dari pernyataan kencang Ganjar. Pertama, Ganjar-Mahfud akan habis-habisan bertarung dalam Pilpres nanti. "Kedua, Ganjar-Mahfud akan melawan setiap pihak yang mencoba bermain api dengan mereka," ucapnya, saat dihubungi Rakyat Merdeka, Kamis (2/11/2023).

Presiden Jokowi telah bersuara mengenai pencopotan baliho Ganjar-Mahfud di Bali. Jokowi meminta Pemda tidak gegabah mencopot alat peraga kampanye yang mejeng di jalanan. Kata Jokowi, Pemda harus terlebih dulu berkoordinasi dengan pengurus partai daerah jika ingin menurunkan alat peraga kampanye. 

"Mestinya komunikasi dengan pengurus partai di daerah. Jangan sampai nanti terjadi miskom dan menjadikan semuanya tidak baik," kata Jokowi, saat meninjau pembangunan Jalan Tol IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (1/11/2023).

Baca juga : Banteng Nggak Cengeng, Tapi Kalau Dicolek, Pasti Nyeruduk

Jokowi menegaskan, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) pemerintahan, mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga tingkat pusat, harus menjaga netralitas pada Pemilu 2024. Hal yang sama juga berlaku bagi aparat TNI-Polri.

"Ini perlu saya sampaikan, Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, Pemerintah Pusat, semua harus netral. ASN semua harus netral, TNI semua harus netral, Polri harus netral," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Jumat (3/11), dengan judul “Ganjar Bicara Banteng Nyeruduk Kalau Dilukai”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.