Dark/Light Mode

3 Paslon Berebut Atensi Netizen di Debat Capres-Cawapres 2024

Rabu, 13 Desember 2023 23:03 WIB
Dari kiri: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan, dalam debat Capres, di KPU, Selasa malam (12/12). (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)
Dari kiri: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan, dalam debat Capres, di KPU, Selasa malam (12/12). (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia Indicator (I2) merilis hasil riset perbincangan di media sosial selama Debat Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 edisi perdana, Selasa malam (12/12/2023), khususnya dalam rentang waktu 18.00-23.00 WIB.

Indonesia Indicator merupakan perusahaan intelijen media yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligent (AI). Data yang dihimpun berasal dari perbincangan netizen di lima platform media sosial (Twitter, Facebook, Instagram, TikTok, YouTube). Data dianalisis secara realtime dengan menggunakan sistem Intelligence Socio Analytics (ISA). 

Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang mengatakan, interaksi perbincangan netizen terkait Debat Capres Cawapres 2024 terakumulasi dalam 55.712 post dari 33.608 akun. Sekitar 78 persen netizen laki-laki mengisi perbincangan, sementara 22 persen sisanya ditanggapi netizen perempuan.

Netizen laki-laki lebih intens membahas serangan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kepada Prabowo Subianto terkait isu pelanggaran Mahkamah Konstitusi (MK). Hal itu dianggap sebagai sebuah tembakan yang tepat. Sementara di kalangan netizen perempuan pembahasan berkisar seputar dukungan kepada masing-masing paslon termasuk suasana debat yang dinilai menarik dan seru.

Baca juga : Bamsoet Ajak Masyarakat Menilai Program Kerja dalam Debat Capres-Cawapres

"Netizen laki-laki banyak membahas pertanyaan Anies dan Ganjar kepada Prabowo dalam isu pelanggaran MK. Sementara netizen perempuan menilai debat pertama menarik dan seru," ungkap Rustika, di Jakarta, Rabu (12/12/2023).

Rustika menjelaskan, netizen milenial (22-40 tahun) dan generasi X (41-55 tahun) lebih banyak memberikan respons. Milenial mencapai 65 persen, generasi X 27 persen dan gen Z (18-21 tahun) 5 persen. Sorotan netizen milenial dan generasi X relatif mengarah pada isi pesan yang disampaikan masing-masing paslon serta narasi saling serang antar paslon. Sementara gen Z cenderung lebih menyoroti ekspresi bagaimana setiap paslon merespons pertanyaan serta memberikan skor kepada masing-masing paslon versi mereka.

"Generasi Milenial dan Gen Z paling aktif dalam perbincangan. Sebagian memberikan skor terhadap performa capres," ujar Rustika.

Dilihat dari eksposure perbincangan ketiga pasangan calon (paslon), eksposure tertinggi diduduki oleh Anies Baswedan dengan 83.934 post. Diikuti Prabowo Subianto dengan 76.456 post dan Ganjar Pranowo dengan 42.849 post. Meski Anies berada di posisi teratas secara eksposure, engagement tertinggi justru diperoleh Prabowo Subianto dengan 1.513.791. Eksposure maupun engagement Anies dan Prabowo yang bersaing ketat dipengaruhi oleh saling sanggah antar keduanya yang memicu "war" dari netizen pendukung masing-masing paslon selama debat berlangsung.

Baca juga : TPN Yakin Debat Capres-Cawapres Jadi Panggung Ganjar-Mahfud

"Ekspos dan engagement Anies dan Prabowo bersaing ketat. Keduanya lebih tinggi dibanding Ganjar. Itu dipengaruhi saling sanggah antara Anies dan Prabowo yang memicu 'war' netizen," kata Rustika.

Dari sisi analisis sentimen perbincangan, sentimen positif paling besar didulang oleh Ganjar Pranowo dengan 52 persen, selanjutnya Anies Baswedan 41 persen dan Prabowo Subianto 35 persen. Sementara sentimen negatif paling besar terlihat pada unggahan netizen terhadap Prabowo Subianto sebanyak 41 persen, Anies Baswedan 33 persen dan Ganjar Pranowo 23 persen.

"Kecilnya sentimen positif Prabowo dipengaruhi oleh tingginya sentimen negatif Prabowo dengan 41 persen karena netizen tidak memperoleh jawaban pasti bahkan cenderung menghindar dari pertanyaan-pertanyaan yang bersifat tendensius kepadanya. Ganjar disebut lebih tenang, pintar menempatkan posisi dan tidak terpancing untuk masuk dalam pernyataan saling serang antara Prabowo dan Anies," ungkap Rustika.

Sentimen positif tertinggi yang diperoleh Ganjar Pranowo juga sejalan dengan emotion Trust yang juga tinggi sebesar 62 persen. Hal itu dipengaruhi oleh visi misi Ganjar yang dinilai lebih relevan dengan permasalahan yang ada saat ini. Sementara emotion lainnya yang juga menonjol pada perbincangan tentang Ganjar yakni terkait Anticipation sebesar 16 persen, dengan netizen sangat menantikan Ganjar pada debat selanjutnya karena debat kali ini Ganjar dinilai sangat baik.

Baca juga : Profil Valerina Daniel, Moderator Debat Pertama Capres-Cawapres 2024 Resmi KPU

Berbanding terbalik dengan Ganjar, Prabowo mendapatkan emosi Trust terkecil dengan 39 persen dan emosi Disgust terbesar dengan 25 persen. Hal itu sejalan dengan sentimen negatif yang juga besar. Emosi Trust yang muncul kepada Prabowo karena gagasannya dinilai spesifik dan sesuai dengan fakta di lapangan. Sementara emotion Disgust yang besar karena Prabowo dinilai mudah tersulut emosi dan diklaim tidak tahan menjadi oposisi. 

Emotion yang melekat pada Anies Baswedan yakni Trust 46 persen dan Disgust 21 persen. Emotion Trust dimaknai sebagai apresiasi netizen atas keberanian Anies mengumpan pertanyaan-pertanyaan tendensius kepada Prabowo, sedangkan emotion Disgust diartikan Anies yang pintar bermain kata namun minim aksi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.