Dark/Light Mode

Tinggalkan Hoaks, Sambut Pemilu 2024 Dengan Suka Cita Tanpa Kebencian

Jumat, 29 Desember 2023 15:39 WIB
Prof. Muradi. (IST)
Prof. Muradi. (IST)

RM.id  Rakyat Merdeka - Masa kampanye pemilu 2024 dinilai cenderung normal tensinya. Tidak ada black propaganda, yang ada hanya nyindir menyindir.

Demikian disampaikan Guru Besar Ilmu Pemerintahan Unpad, Prof Muradi saat dihubungi, Jumat (29/12/2023).

Prof Muradi menambahkan, bahwa saat ini elite politik lebih dewasa menyikapi situasi di masyarakat.

Baca juga : Titi Anggraini: Seharusnya Pakai Rekening Khusus Dana Kampanye

"Kalau dilihat 2014 dan 2019 lalu beda sekali, saat ini tensi politik boleh saya bilang normal. Ini karena elite politik dewasa dan banyak memberikan edukasi," jelasnya.

Kaitan dengan beredarnya berita hoaks selama pelaksanaan pemilu 2024 ini, diakui Prof Muradi bahwa jauh sekali intensitasnya dengan pemilu 2014 dan 2019.

"Sekarang ini hoaks bisa ditangani cepat ya, dengan masyarakat mention ke akun pejabat di Polri misalnya Kapolri, itu bisa langsung terungkap. Ini hasil dari edukasi dan literasi pemerintah kepada masyarakat yang masif tentang bagaimana mencegah hoaks beredar, " paparnya.

Baca juga : Kiai Dan Ajengan Sukabumi Titipkan Harapan Ke Mahfud

Prof Muradi juga menyoroti kesiapan lembaga Polri dalam menangani masalah hoaks saat pemilu 2024.

"Dengan masyarakat makin cerdas dan dewasa menyikapi hoaks, personel Polri harus sigap dan responsif. Misal menyiapkan data data dan SDM personel yang siap kerja cepat mengungkap hoaks saat pemilu 2024," jelasnya.

Terakhir Guru Besar Ilmu Pemerintahan Unpad ini meminta agar seluruh masyarakat menyambut pesta demokrasi lima tahunan ini dengan sukacita dan tanpa kebencian.

Baca juga : Pesan Berbagai Tokoh Agar Pemilu 2024 Damai & Sukses, Hindari Hoaks dan Konflik

"Sekarang sudah ramai bendera parpol caleg dan pasangan Capres-Cawapres, ini harus dijaga dan jangan dilakukan intimidasi oleh oknum tidak bertanggung jawab, misal dengan merobek dan mencopot baliho, jika masih terjadi demikian maka masyarakat juga tidak menjaga kualitas demokrasi di negeri ini, " terangnya.

Dirinya juga menegaskan bahwa Pemilu 2024 ini harus menjadi momentum menguatkan netralitas dari seluruh perangkat negara.

"TNI, Polri, ASN, BIN harus menjaga kualitas demokrasi pemilu 2024, dengan netralitas dalam pelaksanaan pemilu, sehingga menghasilkan pemimpin yang benar benar demokratis, " pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.